Hmmmmm... Jakarta lagi panas ya?
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tegaskan gelaran Jakarta E-Prix 2022 atau Formula E tidak akan menggunakan jasa pawang hujan.
“Formula E enggak ada pawang-pawangan. Kita bekerja sama dengan BMKG untuk memonitor perkembangan cuaca. Bila terang kita syukuri, bila hujan kita syukuri," kata Anies dalam acara ngobrol santai dengan Co-Founder/Chief Championship Officer Operation Formula E, Alberto Longo di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/6/2022) dikutip dari Kompas.
Pemprov DKI memang telah bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memonitor cuaca nantinya.
“Kami dari Pemprov DKI Jakarta selalu menggunakan ilmu pengetahuan dan data dalam bekerja,” tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa pembalap Formula E sudah terbiasa untuk berlaga baik di cuaca panas terik maupun hujan. Karena itu, pertandingan tetap akan dilanjutkan walau cuaca hujan.
Namun, apabila hujan turun dengan sangat deras dan selama berhari-hari, ada pula kemungkinan pertandingan dapat ditunda. Selain itu, apabila hujan tersebut telah mengganggu dan menutupi penglihatan para pembalap, maka pertandingan akan ditunda.
Pihak Formula E Operations (FEO) juga telah menyiapkan skenario apabila cuaca hujan pada saat gelaran tersebut berlangsung. Adapun skenario tersebut baru akan dilaksanakan apabila hujan yang turun sangat deras dan ekstrem.
“Jadi dari balapan, perspektif akan mengikuti event director. Tetapi untuk keamanan publik, jika cuaca ekstrem seperti (hujan) kita akan mengeluarkan semua orang dari grandstand,” tutur Principle HSE Consultant FEO, Richard Bares pada konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, pada Minggu (29/05/2022).
Sementara itu, sirkuit Formula E memang telah dilengkapi dengan sistem drainase. Sistem tersebut tentu berguna agar lintasan dapat mengering dengan cepat.