Angka Stunting di IKN Tembus 30 Persen di Atas Rata-Rata Nasional

Hmmmmm.....

Ilustrasi angka stunting di IKN tembus 30 Persen di atas rata-rata nasional. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Fri, 06 Sep 2024

Angka stunting di Ibu Kota Nusantara (IKN) per Agustus 2024 capai 30 persen di atas rata-rata, Kawula Muda.

Artinya, stunting di IKN kini berada di atas rata-rata angka Nasional yakni 21,6 persen menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Pemetaan yang dilakukan oleh Otorita IKN (OIKN), dan pendampingan dari Kemenko PMK, Sekretariat Wakil Presiden, dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), menunjukkan angka stunting di atas rata-rata nasional dengan kerawanan rumah tangga stunting di atas 30 persen.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/9/2024), temuan OIKN menunjukan jumlah rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan terendah atau desil 1 sebanyak 4.168 Kepala Keluarga (KK).

Ilustrasi angka stunting di IKN tembus 30 Persen di atas rata-rata nasional. (Shutterstock)

“Ada sekitar 36 persen KK berpendidikan terakhir setingkat Sekolah Dasar dan sekitar 60 persen KK berpendidikan terakhir setara Sekolah Menengah,” ungkap Nunung Nuryantono, selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia.

Sebagai informasi, angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen pada 2024.

Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen, turun sekitar 0,8 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Selain itu, penyebab stunting bisa terjadi pasca lahir, sang anak tidak mendapatkan asupan gizi yang memenuhi. Asupan yang dimaksud adalah ASI (Air Susu Ibu) dan MPASI (Makanan Pendamping ASI).

    Berita Lainnya