Angka Paylater Melonjak! Transaksi Konsumen Meningkat Mencapai 37 Persen!

Cukup pesat juga ya perkembangan angkanya!

Ilustrasi Paylater (Przemek Klos/Shutterstock)
Thu, 12 Sep 2024

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini mencatat bahwa piutang pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) dari perusahaan pembiayaan menunjukkan meningkat pada periode Juli 2024, Kawula Muda.

Berdasarkan data dari OJK, utang paylater orang Indonesia per Juli 2024 tumbuh sebesar 73,55 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 7,81 triliun.

Lebih lanjut, menurut data OJK, pasar produk kredit Buy Now Pay Later (BNPL) di sektor perbankan adalah 0,24%, dan terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Pada Juli 2024, saldo baki debit kredit Buy Now Pay Later (BNPL) tumbuh mencapai 36,66% secara tahunan atau yang disebut sebagai (year on year/yoy), meskipun menurun dari 49,43% pada Juni 2024, mencapai Rp18,01 triliun. Jumlah total rekening mencapai 17,90 juta, meningkat dari 17,48 juta pada periode Juni 2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae (KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI)

“Porsi produk kredit Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan sebesar 0,24 persen, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi,” demikian tulis rilis resmi OJK, seperti dikutip Asumsi pada Kamis (12/9/2024). 

Sementara itu, risiko kredit untuk Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan menurun hingga menjadi 2,24 persen selama periode tersebut.

Paylater adalah metode pembayaran yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa sekarang dan membayar di kemudian hari. Metode ini sering digunakan dalam e-commerce, toko fisik, dan aplikasi finansial.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa OJK terus mendorong perbankan untuk memperluas penyaluran pinjaman kepada segmen UMKM dan ritel

Oleh karena itu, pertumbuhan pesat dalam penyaluran pinjaman BNPL dianggap sebagai pencapaian yang positif.

"Saya justru melihatnya sejauh ini positif, jadi kebutuhan masyarakat kecil itu diperhatikan oleh bank-bank kita, saya kira itu pangsa pasar yang bagus," kata dia ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Pada bulan Juni lalu, OJK juga mencatat bahwa industri Buy Now Pay Later (BNPL) menunjukkan prospek yang cerah di masa depan, seiring dengan meningkatnya popularitas metode pembayaran digital yang semakin diterima oleh masyarakat. Ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap layanan keuangan digital.

Pay Later memberi kemudahan dan fleksibilitasnya bagi konsumen, sehingga semakin banyak orang yang menggunakannya untuk berbagai kebutuhan.

"Tentu saja diharapkan lebih efisien apalagi kalau dilakukan secara teknologi, sehingga mungkin tidak memberatkan bunganya dan lain sebagainya," tutur Dian.

Berita Lainnya