Bakal berkurang yang berantem di kolom comment TikTok nih :)
Komite Urusan Luar Negeri Amerika Serikat berencana melakukan pemungutan suara untuk memblokir TikTok. Apabila mayoritas suara komite setuju dengan pemblokiran aplikasi asal China tersebut, maka akan muncul Rancangan Undang-undang (RUU) untuk memblokir penggunaan TikTok.
“Kekhawatirannya adalah bahwa aplikasi ini memungkinkan pemerintah China mengakses telepon kami diam-diam,” tutur Ketua komite tersebut, Michael McCaul mengutip Antara pada Selasa (31/01/2023).
Keamanan siber juga menjadi hal yang disebut oleh ketua panel dari Partai Republik, Cathy McMorris Rodgers.
"TikTok milik ByteDance secara sadar memungkinkan Partai Komunis China mengakses data pengguna Amerika," kata McMorris Rodgers. Menurutnya, warga Amerika berhak mengetahui bagaimana tindakan ini memengaruhi privasi dan keamanan data mereka.
Menghadapi ancaman bagi TikTok tersebut, CEO TikTok, Shou Zi Chew, akan muncul di hadapan Komite Energi dan Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada 23 Maret mendatang. Ini merupakan pertama kalinya Chew menampakkan diri di hadapan komite kongres.
Kesaksian Chew nantinya akan mencoba meluruskan berbagai hal tentang TikTok, ByteDance, dan komitmen tentang keamanan siber.
“Kami berharap berbagai perincian rencana komprehensif kami dengan komite sehingga kongres dapat mengambil pendekatan yang lebih konsultatif terhadap masalah yang ada,” demikian keterangan perusahaan seperti dikutip dari Reuters, Kamis Selasa (31/01/2023).
Ini bukan pertama kalinya persoalan pemblokiran TikTok dilakukan oleh Amerika Serikat. Pada 2020 lalu misalnya. Presiden Donald Trump berusaha melakukan pemblokiran aplikasi tersebut. Namun, rencana tersebut kalah ketika memasuki tahap pengadilan.
Sementara itu,, langkah pelarangan TikTok telah diambil oleh negara bagian Maryland, Amerika Serikat. Selain TikTok, platform tertentu yang berbasis di China dan Rusia juga dilarang.
“Mungkin tak ada ancaman yang lebih besar terhadap keselamatan pribadi dan keamanan nasional kita dari pada kerentanan dunia maya yang mendukung kehidupan kita sehari-hari," kata Gubernur Maryland, Larry Hogan, pada Selasa (06/12/2023) mengutip CNN.
Selain Maryland, pelarangan TikTok juga dilakukan oleh Alabama, Arkansas, Texas, Florida, Georgia, Idaho, Montana, Lowa, dan Oklahoma sejak tahun lalu.
Keamanan siber juga menjadi alasan dilarangnya TikTok di sejumlah universitas Amerika Serikat. Namun, larangan tersebut tidak semata-mata langsung mengharuskan para siswa menghapus TikTok di ponsel pribadinya.
Di Auburn University di Alabama misalnya. Kampus tersebut melarang pengaksesan TikTok di jaringan serta perangkat milik kampus.
Selain itu, University System of Georgia, Boise State University, dan Arkansas State University, telah memblokir akses ke aplikasi tersebut apabila dibuka lewat WiFi kampus.
Sementara itu, TikTok disebut memiliki lebih dari 100 juta pengguna di Amerika Serikat. Walau beberapa kali isu mengenai keamanan siber digaungkan oleh pemerintah, rupanya angka pengguna di negara federal tersebut tetap meningkat.