Walaupun lo bukan pegawai Amazon, jangan lupa divaksin ya, Kawula Muda!
Amazon tawarkan undian dengan total hadiah 29 Miliar Rupiah bagi pegawainya yang telah mendapat vaksin Covid-19. Undian ini hanya berlaku untuk pegawai garis depan Amazon.
Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat tersebut memang ingin mendorong vaksinasi bagi para pegawainya. Target yang kini diutamakan adalah mereka yang bekerja di garis depan seperti pegawai gudang serta kurir logistik yang tersebar di berbagai layanan Amazon, seperti Amazon Fresh Grocery Stores, Whole Foods Market, hingga Amazon Web Services.
Hal itu dikarenakan mereka harus tetap bekerja dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain di masa pandemi.
Secara keseluruhan, terdapat 18 hadiah dengan total nilai hadiah hingga 29 miliar rupiah yang diperebutkan oleh para pegawai garis depan Amazon.
Hadiah-hadiah tersebut berupa uang tunai 7 miliar rupiah (dua pemenang), uang tunai 1,4 miliar rupiah (enam pemenang) mobil (lima pemenang), serta paket liburan (lima pemenang).
Sebelumnya, Amazon sempat membuka klinik layanan vaksin Covid-19 kepada para pegawainya pada bulan Maret lalu. Namun, pada bulan Juli lalu, layanan tes Covid-19 di Amazon diberhentikan.
Sebelumnya, Amazon memang sempat mengizinkan para pegawainya yang telah divaksin untuk tidak menggunakan masker pada Mei lalu. Namun, sejak 9 Agustus lalu, Amazon kembali memberlakukan aturan wajib pakai masker untuk semua pegawainya.
Amazon juga telah merencanakan WHO untuk para pegawainya pada awal September mendatang. Namun, rencana itu diundur kembali hingga 3 Januari 2022.
“Sementara kami terus mengamati situasi dan membuat penyesuaian jika dibutuhkan untuk memprioritaskan kesehatan dan keamanan pegawai dan pelanggan kami,” tulis salah satu staf internal dikutip dari New York Times.
Hal tersebut disebabkan penyebaran virus Covid-19 varian delta yang semakin tinggi di Amerika Serikat. Pada 9 Agustus lalu, ditemukan 235, 099 kasus baru di negeri paman sam tersebut. Padahal, pada 4 Juli lalu, kasus baru di Amerika berada di angka 2,922 kasus.