Kawula Muda, alasannya cukup mengagetkan, loh
Warga Iran terutama para perempuan masih melakukan aksi protesnya, Kawula Muda. Aksi protes yang sudah dilakukan lebih dari seminggu ini dilakukan dengan cara memotong rambut mereka dan membakar hijab atau penutup kepala.
Aksi protes tersebut merupakan protes atas kematian Mahsa Amini yang dianggap janggal. Diketahui, Mahsa ditangkap oleh polisi moralitas Iran pada Selasa (13/09/2022) karena dianggap tidak menggunakan penutup kepala atau hijab sesuai syariat dan aturan yang berlaku. Tidak lama setelah ditangkap, Mahsa dikabarkan meninggal karena serangan jantung, menurut keterangan polisi.
Ternyata, aksi membakar kerudung dan memotong rambut tersebut tidak hanya karena para aktivis menganggap kematian Mahsa adalah sebuah kejanggalan, Kawula Muda.
Peserta aksi protes tersebut juga ikut melayangkan beberapa tuntutan mereka kepada pemerintah Iran. Beberapa di antaranya adalah, mereka muak dengan rezim penguasa yang mewajibkan penggunaan hijab. Tidak hanya itu, mereka juga merasa para penguasa yang menjabat di Iran adalah para diktator.
Hal ini dikarenakan, semua perempuan di Iran wajib menggunakan hijab apa pun agama mereka. Negara Iran sendiri menetapkan bahwa tidak menggunakan hijab dapat kena hukum pidana. Akibat hal tersebut, para perempuan juga merasa bahwa Iran melakukan diskriminasi terhadap wanita.
Diketahui, aturan ini sudah ditetapkan sejak tahun 1981, dua tahun tepat setelah revolusi Iran.
Aksi protes yang masih digelar hingga kini sudah menjatuhkan beberapa korban, loh. Bahkan, terjadi ricuh antara petugas dan warga karena para peserta aksi melawan para petugas di jalan.