Hai Kawula Muda, Elon Musk masih tunda pembelian Twitter nih!
Elon Musk kembali membuat berita mengejutkan soal rencana pembelian Twitter. Kali ini berkaitan dengan setelah munculnya artikel Reuters membahas klaim Twitter dalam pengajuan SEC pada 2 Mei 2022, yang mengatakan akun palsu dan spam di Twitter hanya mewakili 5% dari 226 juta pengguna aktif hariannya.
Padahal, sebuah penyelidikan aktif terhadap akun palsu dan spam menunjukkan bahwa angkanya kemungkinan lebih tinggi dari klaim tersebut.
Elon Musk pun menanggapi klaim Twitter tersebut lewat cuitannya yang mengumumkan bahwa ia menunda kesepakatan pengambilalihan Twitter sambil menunggu peninjauan data akun palsu atau spam.
Akun palsu dan spam untuk sebuah periode merepresentasikan rata-rata akun palsu selama periode analisis satu kuartal.
Sebelumnya pihak Twitter juga mengalami masalah dalam hal perhitungan. Beberapa minggu lalu, dalam laporan pendapatan Twitter menyebut pihaknya menghitung jumlah pengguna hariannya secara berlebihan selama tiga tahun berturut-turut.
Perusahaan menyebut, kesalahan teknis sebagai penyebab kesalahan perhitungan ini. Di mana Twitter menghitung akun yang tidak aktif sebagai akun aktif dan terkait dengan satu pengguna. Hal ini menyebabkan salah penghitungan terhadap 1,9 juta pengguna tiap kuartal.
Meskipun melakukan penundaan, dalam tweet terpisah Elon Musk mengatakan masih berkomitmen untuk mengakuisisi Twitter.
Dengan begitu, Elon Musk masih akan terus melanjutkan pembelian Twitter setelah jejaring sosial ini memberikan informasi yang memuaskan tentang jumlah akun palsu tersebut.
Di lain sisi, ribuan pengguna Twitter dilaporkan menonaktifkan akun mereka karena tidak ingin menggunakan aplikasi di bawah kepemilikan Musk.
Setelah pengumuman penundaan tersebut, saham Twitter menukik lebih dari 10% menjadi 40,50 dolar AS, diperdagangkan 14 dolar AS di bawah harga akuisisi 54,20 dolar AS per saham. Sedangkan nilai saham Tesla justru naik 6 persen.