Setelah seminggu, akhirnya berhasil juga ya, Kawula Muda!
Salah satu kapal kontainer terbesar di dunia yang dioperatori oleh Evergreen Marine Corp., Ever Given berhasil dievakuasi. Sejak Selasa (23/03/2021), kapal ini kandas dan menutupi jalur pelayaran di Terusan Suez.
Setelah hampir seminggu, kapal Ever Given akhirnya berbelok 80 persen ke arah yang benar. Kabar tersebut diungkapkan oleh petinggi Otoritas Terusan Suez (SCA) Osama Rabie pada Senin (29/03/2021).
Keberhasilan evakuasi kapal Ever Given membuat perusahaan Taiwan Evergreen Marine Corp. ikut keluar dari sorotan global.
Meski demikian, Osama Rabie menyebut masih dibutuhkan waktu kurang lebih tiga setengah hari untuk mengatasi kemacetan lalu lintas setelah Ever Given berhasil mengapung. Sejalan dengan hal ini, pemilik Kapal Evergreen juga mengatakan bahwa meski telah bergerak, kapal raksasa tersebut belum benar-benar terbebas.
Kondisi kapal yang kandas melintang menyebabkan adanya gangguan perdagangan global antara Eropa dan Asia. Data dari Lloyd List menunjukkan bahwa peristiwa kandasnya Ever Given telah menahan setidaknya 400 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,7 triliun per jam.
Angka ini dihitung berdasarkan prediksi nilai barang yang dipindahkan melalui Terusan Suez per hari. Adapun lalu lintas arah barat dari kanal tersebut bernilai sekitar 5,1 miliar dolar atau hampir setara dengan Rp 73,7 triliun. Sementara itu, lalu lintas ke arah timur bernilai setidaknya 4,5 miliar dolar atau setara dengan Rp 65 triliun.
Sebelumnya, kapten kapal Ever Given mengatakan bahwa angin kencang dan badai pasir menghalangi pandangannya sehingga mengakibatkan kapal keluar jalur dan menabrak daratan.
Namun, Osama Rabie menyebutkan bahwa angin kencang tak jadi penyebab kapal ini menabrak sisi kanal. Investigasi menunjukkan adanya unsur human error dalam kecelakaan tersebut.
Menanggapi insiden kandasnya Ever Green, perusahaan Jepang pemilik kapal, Shoei Kisen Kaisha, mengajukan permintaan maaf. “Kami sangat menyesal telah menyebabkan kekhawatiran luar biasa pada kapal-kapal yang melakukan perjalanan di Terusan Suez,” tulis perusahaan tersebut.