Kawula Muda, any thoughts gak, nih?
Kawula Muda, Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya merespons kritikan komisaris utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ya saya rasa yang disampaikan Pak Komut itu kan sebuah pembicaraan, coba teman-teman media cek statement saya dari 2020 mengenai perbaikan dari lima pondasi BUMN mengenai bisnis proses," kata Erick kepada wartawan pada Rabu (1/12/2021) melansir CNNIndonesia.
Menteri BUMN itu meminta Ahok memeriksa lebih lanjut kontrak-kontrak yang telah merugikan Pertamina dan menguntungkan perusahaan swasta.
"Kalau Pak Ahok menyatakan itu, saya mengucapkan terima kasih. Tolong dikaji yang ada di Pertamina, seperti saya juga mengkaji keseluruhan BUMN," tambahnya.
Sebelumnya, Ahok mengkritik Kementerian BUMN melalui akun YouTube-nya, Panggil Saya BTP, yang diunggah Jumat (26/11/2021) lalu.
"Banyak kontrak di BUMN yang merugikan BUMN, termasuk di Pertamina...Itu yang saya marah. Kenapa kontrak-kontrak ini menguntungkan pihak lain? Itu mens rea-nya tidak ada," tutur Ahok.
Ahok pun begitu kesal permasalahan itu malahan hanya angin lalu bagi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ia pun berpendapat bahwa direksi yang bersangkutan memiliki timbal balik yang menjanjikan, misalnya dengan mendapat jabatan di perusahaan swasta setelah keluar dari BUMN.
Terlebih lagi ketika BPK menganggap enteng masalah kontrak itu dengan "salah bayar" atau "kelebihan bayar".
"Jadi kadang-kadang mohon maaf, banyak oknum direksi BUMN seolah-olah takut padahal juga maling. Memang ada mens rea-nya tiba-tiba Anda sudah jadi komut (komisaris utama) di swasta," ungkap Ahok.
Dalam video tersebut, Ahok tidak memberi tahu lebih jelas BUMN dan perusahaan swasta mana saja yang terlibat dalam kontrak merugikan itu.