Waduh barang keramat ibu bakal punah nih
Tupperware, merek tempat makan yang dikenal sebagai barang 'kesayangan mama', lagi jadi sorotan karena mengalami kebangkrutan, Kawula Muda!
Setelah mengalami masalah finansial yang berkepanjangan selama lebih dari empat tahun, Tupperware Brands Corp dan beberapa anak perusahaannya akhirnya resmi mengajukan permohonan kebangkrutan di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware pada hari Selasa (17/9/2024).
Menurut laporan Reuters, dalam berkas pengadilannya, terungkap bahwa perusahaan ini memiliki utang sebesar US$812 juta (sekitar Rp 12,4 triliun).
Angka ini menunjukkan betapa seriusnya masalah keuangan mereka, dan tentu saja ini bikin banyak penggemar serta pengamat bisnis khawatir tentang masa depan Tupperware.
Seperti yang kita ketahui, Tupperware terkenal dengan produk-produk berkualitasnya yang praktis dan inovatif, tapi sepertinya tantangan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif dan perubahan dalam pola belanja konsumen jadi beban berat bagi mereka.
"Hampir semua orang kini tahu apa itu Tupperware, tetapi lebih sedikit orang yang tahu di mana menemukannya," tulis Kepala Restrukturisasi Tupperware Brian Fox dalam dokumen pengadilan di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware, dikutip dari Reuters, Jumat (20/9/2024).
Manajemen Tupperware mengungkapkan bahwa mereka udah mengalami kerugian yang semakin besar akibat permintaan yang merosot tajam.
Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan mereka anjlok, terutama setelah perusahaan menerapkan strategi baru untuk lebih fokus pada penjualan produk di toko-toko ritel dan platform online.
Tahun lalu, Tupperware udah kasih warning ke para investor tentang "keraguan besar" soal kemampuan mereka buat terus bertahan, terutama kalau nggak bisa cepat-cepat ngumpulin dana baru.
Ini jadi perhatian serius karena perusahaan tersebut sudah berjuang dengan masalah keuangan selama bertahun-tahun.
Saham Tupperware langsung jatuh lebih dari 50% di minggu ini setelah muncul berita tentang rencana mereka buat ajukan kebangkrutan.
Saat ini, Tupperware punya aset yang diperkirakan antara Rp 7,5 triliun hingga Rp 15 triliun, sementara pengeluarannya bisa mencapai Rp 15 triliun hingga Rp 150 triliun.
Mereka juga mencatat jumlah kreditor antara 50.001 sampai 100.000. Angka-angka ini nunjukin betapa seriusnya situasi keuangan mereka sekarang.
Banyak orang yang secara umum nyebut wadah plastik apa pun dengan nama Tupperware, menunjukkan betapa besarnya pengaruh merek ini di pasaran.
Setelah beroperasi hampir 78 tahun, Tupperware udah jadi merek yang sangat dikenal, bahkan identik dengan tempat penyimpanan makanan.
Dulu, Tupperware terkenal banget dengan cara penjualan langsung ke konsumen, atau yang dikenal dengan istilah direct selling.
Mereka sering ngadain acara seru yang disebut "Pesta Tupperware," di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk demo produk.
Di situ, konsumen bisa langsung mencoba dan melihat berbagai produk yang ditawarkan, jadi suasananya lebih interaktif dan menyenangkan.
Tapi belakangan ini, perusahaan mengaku bahwa strategi itu udah nggak lagi efektif untuk menarik perhatian konsumen modern yang lebih suka belanja online dan butuh cara yang lebih praktis.
Selain itu, mereka juga menghadapi masalah dengan kenaikan biaya tenaga kerja dan pengiriman, ditambah dengan harga bahan baku pasca pandemi, seperti resin plastik, yang terus melonjak.
Prambors News sekarang bisa didengerin di Spotify, Kawula Muda. Lo bisa search Prambors News di Spotify buat bisa dengerin berita dengan konsep yang beda.