6 Sandera Tewas, Ribuan Warga Israel Demo Tuntut Netanyahu Lakukan Gencatan Senjata

Baca kronologinya di bawah, Kawula Muda!

Warga Israel serukan gencatan senjata dengan hamas ke pemerintah (Reutters/Corinna Kern)
Wed, 04 Sep 2024


Ratusan ribu warga Israel turun ke jalan dalam aksi demo besar-besaran yang menuntut segera diadakannya kesepakatan gencatan senjata, Kawula Muda. 

Protes ini tidak hanya melibatkan warga biasa, tetapi juga diikuti oleh pemogokan massal yang dilakukan oleh serikat pekerja Israel, yang menambah tekanan pada pemerintah untuk segera bertindak.

Dikutip dari Aljazeera pada Rabu (04/09/2024), aksi protes ini berujung pada bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan pada Minggu malam (01/09/2024) waktu setempat. 

Para demonstran secara khusus menargetkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuntutnya untuk segera menyetujui gencatan senjata dengan Hamas. 

Mereka merasa bahwa kelanjutan konflik ini hanya akan membawa lebih banyak korban jiwa dan penderitaan, terutama setelah tragedi tewasnya para sandera tersebut. 

Demonstran Israel Menuntut Gencatan Senjata dengan Hamas (Reuters/Eloisa Lopez)

Lebih dari 700 ribu warga Israel turun ke jalan, menyuarakan kemarahan mereka terhadap pemerintah setelah penemuan tragis enam warga Israel yang disandera di Gaza dan diduga dieksekusi secara brutal oleh Hamas. 

Enam korban yang ditemukan tewas tersebut adalah Hersh Goldberg-Polin, Eden Yerushalmi, Ori Danino, Alex Lobanov, Carmel Gat, dan Almog Sarusi. 

Jenazah mereka ditemukan tersembunyi di sebuah terowongan di kota Rafah, Gaza selatan, yang dikenal sebagai salah satu area konflik paling intens di wilayah tersebut.

Hasil otopsi yang dilakukan pada jenazah menunjukkan bukti kekerasan yang mengerikan. Keenam sandera itu ditembak berkali-kali di kepala dan tubuh mereka dari jarak dekat. 

Diduga, eksekusi brutal tersebut terjadi pada Kamis atau Jumat pagi di minggu terakhir bulan Agustus. 

Penemuan jenazah ini memicu gelombang kemarahan di seluruh Israel, dengan banyak orang yang merasa bahwa pemerintah telah gagal melindungi warganya dan menangani krisis ini dengan tepat. 

Menurut laporan dari Times of Israel, para demonstran mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera menyepakati gencatan senjata dengan Hamas. Tujuan utama mereka adalah memastikan sandera yang masih hidup dapat dibawa pulang dengan selamat.

"Kami ingin mereka kembali hidup-hidup! Sekarang! Sekarang!" seru para pengunjuk rasa dengan tegas.

Aksi protes ini melibatkan banyak warga Israel yang memblokir jalan-jalan utama di Tel Aviv, serta menggelar demonstrasi besar di luar kantor Netanyahu di Yerusalem Barat. 

Berita tentang kematian enam sandera ini memicu gelombang kemarahan yang meluas di seluruh Israel, dengan banyak yang merasa bahwa Netanyahu menghalangi kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera demi kepentingan politiknya sendiri. 

Hingga kini, perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat belum menghasilkan kesepakatan yang konkret. 

Pekan lalu, negosiasi tersebut menemui jalan buntu setelah Israel mengajukan syarat baru yang ditolak mentah-mentah oleh Hamas.

Israel menuntut kendali penuh atas perbatasan Koridor Philadelphi, yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir. 

Namun, Hamas menolak tuntutan ini dan menegaskan bahwa sebagai syarat gencatan senjata, pasukan Israel harus sepenuhnya mundur dari seluruh wilayah Gaza.

Prambors News sekarang bisa didengerin di Spotify, Kawula Muda. Lo bisa search Prambors News di Spotify buat bisa dengerin berita dengan konsep yang beda.

Berita Lainnya