Kawula Muda, masih mau atau enggak pakai WhatsApp?
Sempat menjadi perbincangan pada 8 Februari 2021 akibat rencana pembaruan kebijakan privasi, WhatsApp akhirnya resmi memberlakukannya per 15 Mei 2021.
Berikut lima poin penting yang harus diperhatikan dari pembaruan kebijakan privasi yang resmi diberlakukan oleh WhatsApp.
Dilansir dari situs Kompas, pihak WhatsApp tidak menghapus enkripsi end-to-end, sehingga mereka dan pihak ketiga tidak bisa membaca dan mendengar percakapan dari pengguna.
Banyak yang menyangka jika kebijakan privasi baru itu diterapkan untuk akun WhatsApp pribadi, padahal lebih ditujukan untuk akun WhatsApp Business.
Adanya pembaruan kebijakan privasi baru membuat fitur akun bisnis bersifat opsional, sedangkan untuk WhatsApp pribadi tidak terjadi perubahan kebijakan privasi.
Sejak 2016, WhatsApp sudah membagikan data terbatas dengan Facebook secara backend dengan tujuan memenuhi kebutuhan infrastruktur perusahaan.
Diberlakukannya kebijakan privasi baru tidak membuat adanya perubahan mengenai hal tersebut. Fitur terbaru akan lebih memudahkan pemilik bisnis kecil dalam menggunakan akun bisnis.
Dilansir dari Kompas, melalui laman resmi WhatsApp, terdapat contoh spesifik yang menjelaskan kerja sama mereka dengan Facebook mengenai penawaran produk dan jasa, dengan menambahkan informasi pemesanan, transaksi, janji pertemuan, akses informasi pengantaran dan pengiriman, pembaruan produk, dan layanan hingga pemasarannya.
WhatsApp memberikan opsi kepada penggunanya untuk memiliki "Terima" atau "Accept" atau "Not Now". Jika tidak menyetujui pembaruan, pengguna hanya bisa menggunakan fungsi terbatas dari WhatsApp dan berlaku selama beberapa minggu.
Selain itu, pengguna tidak bisa menerima dan mengirim pesan, tetapi masih bisa melakukan panggilan dan mendapatkan pemberitahuan. Sisanya, pengguna tidak bisa menggunakan WhatsApp-nya secara leluasa karena akunnya berstatus tidak aktif.