Hai Kawula Muda, Indonesia penghasil minyak sawit terbesar di dunia!
Sejak beberapa waktu belakangan, minyak sawit mentah atau CPO tengah menjadi perhatian publik di Tanah Air. Hal ini terjadi karena sudah sejak Oktober tahun lalu harga minyak goreng melonjak drastis dan pasokannya pun sulit didapatkan.
Banyak yang menduga salah satu penyebab kenaikan harga minyak goreng adalah karena naik turunnya harga komoditas sawit dikendalikan oleh bursa di negeri Jiran yakni Bursa Malaysia Derivatives (BMD).
Ditambah lagi, harga minyak sawit yang dijual di Indonesia juga mengacu pada bursa komoditas yang berada di Rotterdam, Belanda.
Selain itu, banyak perkebunan kelapa sawit di Indonesia ternyata dimiliki oleh perusahaan asal Malaysia dan Singapura.
Minyak kelapa sawit memang merupakan minyak nabati paling populer di dunia. Karakteristik dan kandungan gizi minyak sawit memungkinkannya diolah menjadi berbagai jenis produk turunan yang mendukung kehidupan sehari-hari masyarakat dunia.
Selain untuk minyak goreng, minyak kelapa sawit digunakan dalam berbagai produk makanan dan rumah tangga, mulai dari biskuit, es krim, cokelat, hingga sabun dan kosmetik, serta bahan bakar nabati.
Berikut lima negara penghasil minyak sawit atau CPO terbesar di dunia, yang diolah dari berbagai sumber:
Indonesia sudah menjadi produsen minyak sawit nomor satu di dunia sejak 2006. Berdasarkan data Indexmundi.com, Indonesia merupakan negara penghasil CPO terbanyak di dunia.
Pada 2021, produksi minyak sawit Indonesia mencapai 44,5 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata 3,61 persen per tahun. Bahkan menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) angkanya lebih besar lagi, yaitu menembus 46,8 juta ton.
Produksi sebesar itu didukung oleh ketersediaan lahan perkebunan yang luasnya mencapai 15,1 juta hektare.
Kementerian Pertanian mencatat, luas areal tersebut meningkat jika dibanding tahun 2020 yang seluas 14,9 juta hektare.
Masih berdasarkan data indeksmundi.com, pada 2021 produksi minyak sawit Malaysia diperkirakan mencapai 18,7 juta ton, dengan luas perkebunan mencapai 5,35 juta hektare.
Meskipun jumlah tersebut terbilang cukup tinggi, angka rata-rata pertumbuhan produksi Malaysia sangat rendah, yaitu hanya 0,96% per tahunnya.
Produksi sawit di Thailand mencapai tiga juta ton per tahun dan angka pertumbuhannya rata-rata 3,45 persen per tahun. Adapun luas lahan sawit di Thailand mencapai 810 ribu hektare.
Produksi minyak kelapa sawit di Kolombia mencapai 1.680.000 ton per tahun. Potensi pertumbuhan sawit di Kolombia sebesar 3,38 persen per tahun.
Adapun luas lahan sawit di Kolombia hanya 260 ribu hektare. Kolombia menjadi negara terbesar penghasil kelapa sawit di benua Amerika.
Nigeria menjadi negara terbesar kelima yang menyandang predikat produsen sawit. Produksi minyak kelapa sawit negara ini mencapai 1,4 juta ton.
Meski demikian, tingkat produktivitas Nigeria bisa dibilang sangat rendah karena sebenarnya mereka memiliki kebun sawit yg terbilang luas yakni mencapai 2,5 juta hektare.