Kawula Muda, apa makanan khas Betawi favorit lo nih?
Selamat ulang tahun ke-494 untuk ibukota tercinta kita, Jakarta.
Rasanya sungguh menyenangkan melihat Jakarta yang tak habis-habisnya memberikan perubahan-perubahan baik untuk kenyamanan dan kesejahteraan warganya.
Meskipun pandemi merebak dan festival makanan khas Betawi tidak bisa diadakan tahun ini, kamu masi bisa bernostalgia dengan menikmati 5 makanan khas Betawi berikut ini, yang dilansir dari KompasTV.
Nama gabus pucung adalah gabungan dari ikan gabus dan pucung (istilah Betawi) yang berarti keluak atau kluwek.
Biasanya, ikan gabus goreng disajikan dengan "disiram" atau dimasak lagi bersamaan dengan kuah kental kehitaman dari buah pucung. Sudah pernah coba makanan ini, Kawula Muda?
Seperti yang Kawula Muda ketahui, dalam Betawi, kata besan berarti hubungan dengan besanan, atau sama dengan pernikahan.
Tak heran jika sayur besan ini sering ditemui pada acara pernikahan. Sayur ini juga memiliki sayur terubuk khasnya yang memiliki tekstur mirip telur ikan terubuk. Sayangnya, sayur besan ini semakin susah dicari lantaran langkanya sayur terubuk.
Untuk yang belum tahu, istilah Jawa "pecak" artinya adalah pecel atau pecek yang berarti proses memecak (menekan dengan ulekan atau penyet).
Gurame pecak khas Betawi ini diketahui memiliki dua versi, lho, yaitu disajikan dengan sambal kacang atau dengan sambal bening tanpa kacang. Waduh, bikin laper, ya.
Siapa nih, Kawula Muda, pencinta nasi ulam? Nasi ulam adalah nasi putih biasa yang diaduk dengan serundeng dan bawang merah. Tak lupa dengan sentuhan remukan kacang di atasnya.
Lauk yang ada pun sangat banyak yaitu mihun goreng, cumi kering, dendeng sapi manis, perkedel, dan telur dadar.
Dengan siraman kuah semur tahu kentang, dan tambahan daun kemangi, irisan timun, dan taburan kerupuk tapioka, dijamin bisa membawa kamu kepada cerita Si Doel Anak Betawi (1932) yang bantu Emaknya berjualan nasi ulam di Jagamonyet.
Pasalnya, Jagamonyet saat ini dikenal sebagai kawasan Harmoni-Petojo.
Babah-Enci adalah nama lengkap dari makanan khas Betawi ini karena penyajiannya sangat mirip dengan masakan peranakan China-Melayu.
Selain itu, disebut babanci juga karena masakan ini sulit menemukan identitasnya. Berbeda dengan soto, sop, maupun gulai.
Sayur babanci ini bisa kamu temukan pada Hari Lebaran orang Betawi tertentu, dengan kelas ekonomi tinggi.
Kalau Kawula Muda, mau makan yang mana, nih?