Semoga pelaku cepat ketemu & tidak terulang lagi ya, Kawula Muda!
Tugu Sepatu di pinggir jalan Sudirman, Jakarta Pusat, ramai dibicarakan oleh publik usai menjadi korban vandalisme sehari setelah diresmikan.
Aksi ini dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab. Terkait hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengaku tidak akan tinggal diam dan bakal mencari para pelaku vandalisme tersebut.
“Ya tentu nanti aparat akan mengusut tuntas siapa yang melakukannya,” kata Riza di Jakarta, Minggu, 19 September 2021, melansir dari Liputan6.
Pemasangan tugu sepatu ini merupakan kolaborasi antara Jaktour dan beberapa pihak lain. Tugu ini diyakini menjadi ikon baru Jakarta dan sebagai upaya meramaikan Festival Kolaborasi Jakarta 2021.
Berikut ini adalah fakta tentang tugu sepatu DKI Jakarta:
Tugu sepatu itu dibangun hasil kolaborasi antara Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta dengan Jakarta Experience Board (JXB) bertajuk Xpresikan Warnamu.
Riza mengatakan bahwa instalasi sepatu raksasa itu meniru kota-kota besar di dunia. Misalnya di Arab Saudi juga terdapat tugu sepeda.
Selain itu, tugu sepatu tersebut diyakini dapat menambah pengetahuan masyarakat.
"Artinya kita menghiasi kota agar menarik, supaya setara kota-kota di dunia. Kan bisa, kalian keliling dunia coba dicek di google di setiap negara, di setiap kota kan ada produk menarik yang menarik perhatian, bisa selfie di situ dan lain sebagainya," kata Riza.
Tugu sepatu itu diresmikan pada Jumat, 17 September 2021. Sehari setelah diresmikan, tugu sepatu raksasa itu malah menjadi korban vandalisme.
Hingga saat ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta masih mencari tahu pelaku vandalisme terhadap tugu sepatu tersebut. Riza berharap pelaku vandalisme dapat diungkap dari kamera pengawas atau CCTV yang tersebar di sekitar Jalan Sudirman.
Tugu sepatu di depan Stasiun BNI City, Sudirman, hilang pada Senin, 20 September 2021. Kabid Ekonomi Dinas Parekraf DKI Jakarta, Helma Dahlia, mengungkapkan bawah Tugu Sepatu tersebut bukan dibersihkan, melainkan dibongkar karena perjanjian pemasangannya telah berakhir pada Minggu, 19 September 2021.
Helma juga menegaskan bahwa pembongkaran ini tidak ada hubungannya dengan aksi vandalisme beberapa waktu lalu.
Sebagai upaya pencegahan, Riza mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan lokasi untuk fasilitas mural atau grafiti untuk masyarakat.
Lokasi tersebut nantinya dapat digunakan untuk menyalurkan ide, gagasan, dan kreativitas masyarakat. Namun, hingga saat ini Riza mengaku masih mencari tempat yang pas.