Hai Kawula Muda, turut berduka sedalam-dalamnya untuk tragedi Kanjuruhan.
Sedikitnya 182 jiwa tewas di kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pasca laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022) malam.
Tak pelak, tragedi Kanjuruhan pun menjadi catatan kelam dunia persepakbolaan Tanah Air dan menjadi trending memprihatikan di mata dunia.
Tragedi berawal dari Arema FC yang harus takluk 2-3 dari Persebaya di kandang mereka sendiri. Kemenangan Persebaya atas rival bebuyutannya itu pun menjadi yang perdana setelah 23 tahun.
Atas hasil tersebut, supertor Arema FC pun meluapkan kekecewaannya dengan masuk ke lapangan pasca laga selesai. Tak sampai di situ, para Aremania juga mengejar para pemain yang dievakuasi ke ruang ganti.
Sejumlah fasilitas yang ada di stadion Kanjuruhan dirusak massa dan membuat situasi makin tidak terkendali. Para supporter yang anarkis pun sempat menyerang petugas kepolisian yang bertugas mengamankan laga tersebut.
Akhirnya, pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah kerumunan penonton sebagai upaya membubarkan aksi anarkis.
Ternyata hal tersebut justru memperburuk keadaan. Massa yang terkena tembakan gas air mata langsung berusaha menyelamatkan diri, hingga terjadi penumpukan di salah satu pintu keluar.
Suporter yang berusaha keluar saling berdesakan, tergencet, terjatuh, serta mengalami sesak nafas. Keadaan pun semakin memburuk hingga akhirnya memicu korban jiwa.
Peristiwa yang mengerikan ini tidak hanya menjadi catatan terburuk dalam sejarah persepakbolaan nasional tetapi bisa jadi yang terburuk di abad 21 ini.
Tercatat, ada beberapa kerusuhan sepakbola di dunia yang juga mengakibatkan puluhan nyawa melayang. Berikut daftar tragedi berdarah di sepak bola dunia, dihimpun dari berbagai sumber:
1. Peru, 24 Mei 1964 di Lima (328 tewas)
328 orang tewas saat kerusuhan di pertandingan kualifikasi Olimpiade antara Argentina vs Peru di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964.
2. Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 (182 tewas)
182 orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia usai laga pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
3. Ghana, 9 Mei 2001 (126 tewas)
126 orang tewas di Accra Stadium, Ghana saat pertandingan derby Liga Utama Ghana antara Hearts of Oak vs Asante Kotoko.
4. Inggris, 15 April 1989 (96 tewas)
96 orang tewas di Stadion Hillsborough, Sheffield, Inggris saat pertandingan babak semifinal piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest.
5. Nepal, 12 Maret 1988 (93 tewas)
93 orang tewas di Stadion Kathmandu, Nepal saat pertandingan ajang Tribhuvan Challenge Sheild antara Janakpur Cigarette Ltd vs Liberation Army (Bangladesh).
6. Guatemala, 16 Oktober 1996 (80 tewas)
80 orang tewas di Stadion Nasional Mateo Flores, Guatemala saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Guatemala vs Kosta Rika.
7. Mesir, 1 Februari 2012 (79 tewas)
79 orang tewas di Stadion Port Said, Mesir saat pertandingan Liga Mesir antara al Masry vs al Ahly.
8. Argentina, 23 Juni 1968 (71 tewas)
71 orang tewas di Estadio Monumental, Buenos Aires, Argentina saat pertandingan antara River Plate vs Boca Juniors.
9. Skotlandia, 2 Januari 1971 (66 tewas)
66 orang tewas di Stadion Scond Ibrox, Glasgow, Skotlandia saat pertandingan derby antara Glasgow Celtic vs Glasgow Rangers.
10. Rusia, 20 Oktober 1982 (66 tewas)
66 orang tewas di Stadion Lenin, Luzhniki, Moskow, Rusia saat pertandingan Piala UEFA antara Spartak Moscow vs Haarleem (Belanda).
Semoga peristiwa Kanjuruhan menjadi yang terakhir bagi persepakbolaan Indonesia juga dunia. Tidak ada satu pun nyawa yang sepadan dengan sepak bola!