Hai Kawula Muda, jadi ikutan kangen deh.
Nino Kayam, salah satu personel grup RAN baru saja merilis lagu solo berjudul Nikmati Rindunya. Lagu tersebut dipersembahkan penyanyi bernama lengkap Anindyo Baskoro ini untuk sang ayah yang telah meninggal dunia.
Kepergian sang ayah meninggalkan banyak kesedihan dan kerinduan yang mendalam bagi Nino. Dan lagu Nikmati Rindunya menjadi semacam curahan hati sekaligus kerinduaan di hati Nino.
Kisah di balik awal pembuatan lagu adalah karena Nino mendengar banyak kabar sedih dari teman-temannya yang kehilangan orang terdekat dan tercinta. Namun, pada akhirnya Nino juga merasakan sendiri kehilangan sosok ayah hingga akhirnya lagu ini menjadi penguat hati Nino.
"Saat mendengar banyak kabar sedih dari teman-teman, kayaknya hati gue jadi terenyuh dan ingin banget bikin lagu yang bisa menguatkan hati mereka. Tapi ternyata enggak lama setelah itu gue harus kehilangan bokap," ungkap Nino dalam rilis resmi, Kamis (23/9/2021).
Akhirnya lagu yang seharusnya untuk menguatkan hati mereka, justru jadi lagu untuk menguatkan hati gue juga,” ujar Nino lagi.
Nino memilih kata “rindu” dengan pertimbangan itu merupakan suatu kiasan dari rasa kehilangan yang tidak ada habisnya.
“Selama ini kalau kita dengar lagu tentang kehilangan atau kepergian orang yang kita cintai, biasanya lebih ke arah sedih yang berkepanjangan, hati yang hancur. Tapi gue yakin orang yang telah meninggalkan kita tidak ingin melihat kita larut terus dalam kesedihan, maka dari itu gue coba melihat ini dari sisi yang berbeda," jelas Nino lagi.
Didominasi suara instrumen piano yang melodis, Nikmati Rindunya juga memiliki nuansa yang sedih. Sementara untuk proses aransemennya, lagu ini digarap dengan strings oleh Alvin Witarsa dan balutan choir yang direkam langsung oleh Kamga.
Almarhum Agung Setyo Wicaksono, sang ayahanda Nino merupakan orang di balik suksesnya group musik RAN hingga saat ini.
Diceritakan dua personel RAN yakni Rayi dan Asta, almarhum ayahanda Nino adalah yang orang pertama yang menyarankan dibentuknya group musik RAN.
Sebelum terbentuknya RAN, ketiganya sangat gemar membuat lagu dan selalu diperdengarkan ke ayahanda Nino. Demo lagu itu yang dibawa sang Ayah ke orang label.
"Kalau bukan karena Om Agung berinisiatif memberi demo lagu itu dan membanggakan demo anaknya dan temen-nya, mungkin ngga ada RAN yang sekarang ini," ujar Rayi.
"Kami berterima kasih dan bersyukur atas kehadiran om Agung dalam hidup kita," imbuh Rayi.
Ayahanda Nino meninggal dunia pada Sabtu 3 Oktober 2020 karena sakit komplikasi bronkitis di usia 60 tahun.