Tanggapan kalian apa, Kawula Muda?
Vokalis legendaris Radiohead, Thom Yorke, kembali menjadi sorotan dunia setelah insiden yang terjadi di konser solonya di Melbourne, Australia pada (30/10/2024).
Aksi panggung yang biasanya penuh energi ini berubah menjadi momen tegang ketika seorang penonton pro-Palestine menyuarakan protesnya.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, seorang penonton konser dapat terdengar berteriak ke arah panggung di Sidney Myer Music Bowl mengenai jumlah korban jiwa yang semakin meningkat di Gaza akibat genosida Israel.
Penunjuk rasa tersebut mempertanyakan mengapa Yorke tetap diam menghadapi konflik itu, dan Yorke menjawab dengan mengundangnya untuk naik ke panggung.
“Apa yang diperlukan supaya anda mengutuk genosida Israel di Gaza? Korbannya sudah mencapai 200 ribu orang, setengahnya merupakan anak-anak. kenapa anda diam saja?” ucap salah satu penonton yang menyuarakan protesnya saat konser Thom Yorke di Melbourne (30/10/2024).
“Naik anda kesini dan katakan hal itu, ayo naik ke panggung dan kasih tau apa yang anda suarakan, jangan cuma di sana seperti pengecut” jawab Thom Yorke kepada penonton pro-Palestine tersebut.
“Anda mau bikin kecewa banyak orang di sini, lupakan saja, sampai jumpa” tamah Thom Yorke.
Namun, menurut postingan di media sosial, Yorke kemudian kembali ke panggung untuk membawakan lagu terkenal Radiohead dari tahun 1997, yaitu Karma Police.
Insiden ini bukanlah yang pertama kali bagi Radiohead terkait isu Palestina.
Sebelumnya, band ini telah menghadapi kritik tajam dari berbagai pihak pada tahun 2017, termasuk organisasi Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS), atas keputusan mereka untuk tampil di Tel Aviv, Israel.
Para kritikus berpendapat bahwa konser di Israel sama saja dengan memberikan legitimasi pada kebijakan pemerintah Israel terhadap Palestina.
Radiohead Fans for Palestine pernah menulis surat terbuka yang mendesak band untuk membatalkan konser di Tel Aviv.
Dalam surat tersebut, mereka menyoroti penderitaan warga Palestina akibat konflik yang berkepanjangan dan menyerukan agar para seniman menggunakan pengaruhnya untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
Thom Yorke dan rekan-rekannya di Radiohead telah beberapa kali menanggapi kritik tersebut.
Mereka berargumen bahwa musik seharusnya menjadi jembatan penghubung antar manusia, terlepas dari perbedaan politik.
Namun, argumen ini tidak serta-merta meredakan ketegangan, terutama di kalangan aktivis pro-Palestina yang melihat konser di Israel sebagai bentuk dukungan terhadap penjajahan.