Aaaa! kolab sama Lana Del Rey!!
Kawula Muda, Taylor Swift telah memberikan pengumuman terbaru lagi terkait album barunya yang bertajuk Midnights. Pada episode terakhir ini, Taylor umumkan bahwa dia akan berkolaborasi dengan penyanyi Lana Del Rey.
Video yang ia unggah pada Sabtu, 8 Oktober 2022 itu membuat para penggemar sangat antusias dan enggak sabar dengan perilisan album ke-10 Taylor kali ini.
Menjelang luncurnya album Midnights, Taylor telah membuat video dengan membocorkan judul-judul lagu di dalam album lewat video singkat di TikTok dan Instagram Story miliknya.
Kolaborasi Taylor Swift dan Lana Del Rey ini, bisa didengar lewat lagu "Snow On The Beach".
"Halo selamat datang di episode terakhir Midnights Mayhem with Me. Sejauh ini sudah benar-benar heboh dan aku sungguh menikmatinya. Kita punya satu track tersisa untuk diumumkan," terang Taylor.
"Track 4, berjudul 'Snow On The Beach' featuring Lana Del Rey," tutupnya.
Sebelum wanita berambut pirang ini mengumumkan kolaborasi tersebut, penggemar juga membuat beberapa teori terkait album Midnights. Lagu-lagu Taylor disebut punya makna yang kuat dibaliknya.
Kawula Muda, kita lihat yuk teori-teori yang ada dalam album Midnights milik Taylor Swift oleh penggemarnya, Swifties!
Banyak penggemar yang menyebut bahwa lagu "Karma" benar-benar terjadi dari kisah nyata.
Dilansir dari Rolling Stone, Senin (10/10/2022), menurut sumber dari video threads di Twitter, bilang kalau judul "Karma" telah ia rekam sejak 2016.
Penggemar menyinggung pada tahun 2016, di mana ia mengalami perseteruan antara Kanye West dan Kim Kardashian yang membuatnya diam di radio selama hampir satu tahun sampai ia tiba-tiba merilis Reputation di 2017.
Mereka juga mengatakan lagu ini ada kaitannya dari Kanye West sejak sang rapper menyela Taylor saat mendapatkan penghargaan di MTV Video Music Awards 2009, yang kini keduanya telah berteman baik saat Kanye merilis lagu "Famous" di 2016.
Selain itu, para fans juga menyangkutkan pembicaraan Taylor yang sering berbicara tentang karma. Contohnya saat ditanya tentang hal terbesar apa ia pelajari selama hidup saat wawancara dengan Vogue. Penyanyi 32 tahun itu menjawab "Karma itu sungguh nyata".
Mungkin hanya sepatah kata itu saja, tapi, fans lagi-lagi mendapatkan keanehan dari "Karma itu ada" saat syuting video musik "Lover".
Berdasarkan sampul album baru, Midnights disebut terinspirasi oleh musik tahun 60-an, 70-an, dan 80-an. Berdasarkan laman Rolling Stone, seorang TikToker bernama @mrperfectlyfine13 menunjukkan bahwa piano elektrik (sebuah Wurlitzer 206A) yang ditiduri Taylor, diproduksi antara pertengahan 70-an dan awal 80-an.
Jika piano tersebut digunakan, lagu di album Midnights mungkin lebih seperti musik Carpenters atau Mamas & the Papas di 1960-an.
Taylor Swift mengungkapkan judul lagu pertamanya di album Midnight pada 21 September 2022. Salah seorang TikToker mengungkapkan ada hubungannya dengan tanggal perilisan dan juga komunitas LGBT.
@kales_0 WHAT IS HAPPENING #midnights #taylorswift #gaylor ♬ original sound - KALES
Melansir dari laman We Go This Covered, 21 September bertepatan pada komunitas LGBT membentuk organisasi lesbian pertama, The Lavender Effect.
Teori selanjutnya ada The Lover House yang disebut sebagai teori favorit Swifties. Sejak video musik "Lover" dirilis pada tahun 2019, penggemar Taylor Swift telah memeras otak mereka untuk mencari tahu apa arti tata letak rumah yang penuh warna, tempat penyanyi itu tinggal bersama kekasihnya, Joe Alwyn.
@thethriftyswiftie @Taylor Swift the Lover House is complete. #swifttok #taylorswift #swifties #midnights #tsmidnights #taylorswiftmidnights #midnightstaylorswift #midnight #meetmeatmidnight #ts10 #taylorswift10 ♬ original sound - TheThriftySwiftie
Akhirnya, sebuah konsensus tercapai bahwa setiap divisi rumah mewakili sebuah album dalam karier sang penyanyi. Pada saat itu, area tangga dibiarkan tidak terdefinisi, tetapi warnanya sangat cocok dengan estetika masing-masing album Taylor berikutnya, Folklore dan Evermore.
Kini, Taylor mengembalikan teori tersebut dengan menyukai video yang mengklaim bahwa langit malam di belakang rumah adalah perwakilan dari album Midnights.
Kalau lo berpikir itu gila bahwa penulis lagu pemenang Grammy dapat merencanakan sesuatu seperti ini jauh sebelumnya.