Hai Kawula Muda, siapa nih penggemar beratnya Sting?
Penyanyi sekaligus penulis lagu asal Inggris, Sting, menjual katalog musiknya ke Universal Music Publishing Group (UMPG) pada Kamis (10/2/2022).
Karyanya tersebut terdiri dari keseluruhan karya solo Sting serta karya-karya ketika dia bersama grup band rock The Police.
Kesepakatan itu terdiri dari keseluruhan karya solo Sting serta beberapa ketika dia Bersama band rock The Police yang mencakup Every Breath You Take, Roxanne, Shape of My Heart, Message in a Bottle, Fields of Gold, Desert Rose, dan Englishman in New York.
Dilansir Asiaone, diperkirakan katalog tersebut bernilai total 300 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,3 triliun.
Penjualan karya Sting itu menyatukan kembali katalog rekaman yang dirilis dengan hak cipta musiknya, yang sebelumnya sudah dikuasai oleh Universal.
Universal kini bersiap menerima semua pendapatan pada masa mendatang terkait dengan hak cipta dan royalty penulis lagu Sting, untuk sejumlah hits termasuk Every Breath You Take dan Fields of Gold.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (14/2/2022), artis kelahiran Inggris berusia 70 tahun itu mengungkapkan dirinya merasa “senang” karena divisi penerbitan Universal mengelola katalog miliknya.
Ia mengatakan, “sangat penting bagi saya bahwa kumpulan hasil pekerjaan sepanjang karier saya mendapat tempat di mana mereka dihargai dan dihormati, tidak hanya menghubungkan para penggemar setia dengan cara baru, namun juga memperkenalkan lagu-lagu saya kepada audiens, musisi, dan generasi baru.”
Bersama The Police sebagai pendiri, vokalis, dan basis, Sting telah merilis lima album studio antara 1978 hingga 1983.
Sebagai artis solo, Sting merilis lebih dari selusin album studio, dimulai dari “The Dream of Blue Turtles pada 1985 hingga “The Bridge” yang dirilis pada November lalu.
Tidak sedikit penghargaan yang diberikan oleh Sting, termasuk tiga Brit Awards, mulai dari Outstanding Contribution to Music, Billboard Magazine’s Century Award, Golden Globe, dan Emmy Award. Sting juga sempat empat kali dinominasikan untuk Oscar.
Penyanyi sebelumnya yang melakukan kesepakatan pembelian hak cipta karya musik seperti Sting ini adalah Bob Dylan dan Bruce Springstee. Mereka menjual katalog mereka untuk jumlah yang fantastis.
Tren ini antara lain didorong oleh stabilitas yang diantisipasi dari pertumbuhan layanan streaming, dikombinasikan dengan rendahnya suku bunga.
Selain itu sebagai proyeksi pendapatan yang dapat diandalkan untuk sejumlah suku bunga dan proyeksi pendapatan yang dapat diandalkan untuk sejumlah hits yang telah teruji oleh waktu.
Penjualan itu juga berguna bagi para seniman yang berfokus pada rencana warisan dan mereka yang pendapatan turnya terhambat oleh pandemi.
Perusahaan-perusahaan telah mengakuisisi sejumlah kumpulan karya musik besar di antaranya milik David Bowie, Stevie Nicks, Paul Simon, Motley Crue, The Red Hot Chili Peppers, dan Shakira.