Spotify Pakai 'Artis Bayangan' untuk Menghemat Bayar Royalti?

Hmmmmmm.....

Sistem ini dikenal dengan nama "Perfect Fit Content" (PFC) (Getty Images)
Fri, 20 Dec 2024

Ada laporan baru yang bilang Spotify diam-diam masukin lagu-lagu dari "artis bayangab" ke playlist buat mengurangi biaya royalti.  

Menurut tulisan Liz Pelly di Harper's Magazine, playlist populer seperti jazz, klasik, sampai lo-fi hip-hop, banyak diisi sama musik dari artis bayangan ini. 

Tujuannya? Biar Spotify nggak perlu bayar royalti gede ke musisi asli, tapi tetap bisa untung banyak, Kawula Muda.

Sistem ini dikenal dengan nama "Perfect Fit Content" (PFC) dan mulai dipakai di tahun 2017. 

Spotify kerja sama dengan perusahaan produksi, kebanyakan dari luar Amerika Serikat, buat bikin musik ini.  

Awal tahun ini, waktu masalah ini rame, juru bicara Spotify bilang tuduhan ini "nggak benar sama sekali". 

Tapi, meskipun Spotify nggak bikin lagunya sendiri, mereka juga nggak nge-bantah kalau lagu-lagu itu memang dimasukkin ke playlist mereka.  

Sampai 2023, lebih dari 150 playlist populer hampir penuh sama lagu-lagu PFC ini. (spotify newsroom)

Penulis musik David Turner juga nemuin hal serupa. Dia bilang playlist "Ambient Chill" di Spotify mengganti lagu-lagu artis kayak Brian Eno dan Jon Hopkins dengan musik dari Epidemic Sound. 

Epidemic Sound sendiri merupakan perusahaan asal Swedia yang bikin musik produksi buat latar belakang iklan atau acara TV.  

Dikutip dari NME pada Jumat (20/12/2024), ada mantan karyawan Spotify yang cerita kalau banyak dari mereka nggak nyaman sama cara ini.

Mereka merasa nggak adil artis-artis asli diganti dengan dua orang yang bikin musik pop buat semua playlist. 

Akhirnya, royalti yang seharusnya dibayar ke artis asli jadi lebih sedikit. Sebaliknya, bayaran lebih banyak dikasih ke mitra PFC yang bikin musik buat ratusan akun artis palsu. Profil-profil ini seringnya kosong dan nggak jelas kalau dicari.  

Sampai 2023, lebih dari 150 playlist populer kayak "Ambient Relaxation," "Deep Focus," sampai "Morning Stretch," hampir penuh sama lagu-lagu PFC ini. 

Para editor playlist yang dulu dikenal punya selera musik keren malah banyak yang nggak mau ikutan. Jadi, Spotify mulai nyari editor baru yang lebih "oke-oke aja" sama sistem PFC.  

Meski Spotify sering banget nolak tuduhan ini, CEO-nya, Daniel Ek, dapat kritikan besar pas dia bilang kalau biaya bikin konten itu "hampir nol" di pertengahan tahun ini.

Berita Lainnya