Bagaimana sejarahnya?
Kasus plagiat atas lagu nasional kembali terjadi. Kali ini, lagu "Halo Halo Bandung" diplagiat oleh negara Malaysia dengan mengganti judulnya dengan "Halo Kuala Lumpur" berikut juga dengan beberapa lirik di dalamnya tetapi memiliki nada yang sama persis.
Selain berita viral lagu "Halo Halo Bandung" yang diplagiat oleh Malaysia, tahukah lo, Kawula Muda, sejarah dan sosok pencipta lagu "Halo Halo Bandung" hingga makna dari lagu nasional tersebut?
Berikut adalah pembahasan tentang sejarah lagu nasional "Halo Halo Bandung". Yuk, disimak Kawula Muda.
Dilansir dari CNN Indonesia Edukasi, Lagu "Halo Halo Bandung" diketahui ciptaan Ismail Marzuki, dengan memiliki tiga versi, sebagai berikut.
1. Versi pertama, diciptakan sebelum Perang Dunia II dalam bahasa Sunda
2. Versi kedua, diciptakan saat zaman penduduk Jepang di Indonesia
3. Versi ketiga, versi 'Bandung Lautan Api' yang dikenal publik secara meluas hingga saat ini
Ismail Marzuki menciptakan lagu "Halo Halo Bandung" tersebut karena dirinya memiliki kenangan yang indah dengan Kota Bandung.
Bandung adalah tempat di mana ia bertemu dengan rekan grup musiknya, Eulis Zuraidah dan keduanya menikah pada tahun 1940.
Saat itu, lagu "Halo Halo Bandung" masih berbahasa Sunda, dan kemudian diubah liriknya ke dalam bahasa Indonesia ketika penduduk Jepang menjajah Tanah Air. Lagu in terbentuk sebagai nyanyian yang mengobarkan semangat juang nasionalisme.
Tercatat dalam sejarah, Ismail Marzuki dan Eulis yang sempat tinggal di Jakarta harus kembali ke Bandung akibat pasukan Inggris yang menguasai kota tersebut.
Namun sayangnya, sekutu menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat untuk segera mengosongkan wilayah Bandung Utara. Hal itu harus dilaksanakan pada 29 November 1945 pukul 12.00 WIB.
Sampai pada ultimatum kedua, Perlawanan Tentara Rakyat Indonesia (TRI), yang sebelumnya TKR, menyebabkan sekutu mengeluarkan ultimatum kedua, kepada Perdana Menteri Syahrir, sekutu meminta semua masyarakat dan TRI mengosongkan seluruh Kota Bandung yang sedang ditempati oleh Ismail Marzuki dan Eulis, selambat-lambatnya pada 23 Maret 1946.
Banyak gedung-gedung dan beberapa wilayah di Bandung diledakkan pada saat itu. Peristiwa ini pun diperingati sebagai Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret setiap tahunnya.
Dalam perjalanan, Ismail menyanyikan lagu ciptaannya itu "Halo Halo Bandung" dengan penuh penghayatan akan kenangan Kota Bandung. dirinya pun mengubah lirik pada akhir lagu miliknya itu menjadi, "Sekarang telah menjadi lautan api, Mari bung rebut kembali."
Lagu "Halo Halo Bandung" pun menjadi terkenal secara meluas di kalangan masyarakat hingga saat ini.
Nama Lengkap: Ismail Marzuki
Nama Panggilan: Ismail
Agama: Islam
Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 11 Mei 1914
Meninggal: 25 Mei 1958
Warga Negara: Indonesia
Karier: Komposer
Ismail Marzuki diketahui telah menempuh pendidikan sekolah dasar (SD) di HIS Idenburg, SMP di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan Madrasah Unwanul Wustha (Pendidikan Agama).
Selain itu, dirinya juga sempat mengikuti beberapa kegiatan musik yang membuatnya bisa menjadi tokoh pemusik Indonesia, sebagai berikut.
1. Anggota grup musik Lief Java pimpinan Hugo Dumas, sebuah orkes terkenal di zaman Belanda
2. Mengikuti siaran NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep Maatschappy) yang berdiri tahun 1934
3. Memimpin Orkes Studio Jakarta
4. Membentuk Orkes Studio Bandung (1936-1937)
Usai menempuh pendidikan, Ismail Marzuki juga memulai menciptakan beberapa lagu-lagu yang terkenal sebagai lagu wajib kebangsaan Indonesia atau lagu nasional yang masih terus dinyanyikan hingga saat ini. Berikut lagu-lagu ciptaannya.
1. O Sarinah (1931)
2. Rayuan Pulau Kelapa (1944)
3. Gugur Bunga (1945)
4. Halo-Halo Bandung (1946)
5. Selendang Sutera (1946)
6. Sepasang Mata Bola (1946)
7.Melati di Tapal Batas (1947)
Lagu "Halo Halo Bandung" ciptaan Ismail Marzuki itu selain menjadi warisan lagu nasional kebangsaan Indonesia dan juga sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia, lagu "Halo Halo Bandung" juga memiliki makna sebagai simbol semangat perjuangan dan perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah.
Liriknya pun penuh dengan semangat yang mencerminkan tekad untuk meraih kemerdekaan dan mencapai cita-cita nasional.
Itulah Kawula Muda, sejarah dan sosok pencipta lagu hingga makna pada lagu "Halo Halo Bandung."
Sebagai warga bangsa Indonesia sudah sepatutnya kita untuk terus menjaga budaya dan peninggalan pahlawan di masa lalu, salah satunya dengan mengenang kejadian Bandung Lautan Api dengan lagu "Halo-Halo Bandung".