Review Album ‘Moon Music’ Coldplay: All About Love!

Mana lagu andalan lo, Kawula Muda?

Artwork album 'Moon Music' Coldplay. (Warner Music)
Fri, 04 Oct 2024

Coldplay akhirnya merilis albumMoon Music’ yang sudah ditunggu-tunggu para penggemarnya ini, Kawula Muda.

‘Moon Music’ dirilis pada hari Jumat (4/10/2024), dengan berbagai macam ekspektasi akan seperti apa musik Coldplay selanjutnya.

Album ke-10 Coldplay ini punya 10 track. ‘feelslikefallinginlove’ dan ‘WE PRAY’ jadi dua lagu yang dirilis lebih dulu.

Kali ini, Prambors bakal mereview album baru dari Chris Martin dkk ini, Kawula Muda.

Secara keseluruhan, album ‘Moon Music’ sudah bisa terlihat dari lagu ‘feelslikefallinginlove’ yang memang kental dengan karakter musik Coldplay.

Benar saja, saat Prambors dan Warner Music Indonesia menggelar Listening Party Coldplay untuk album ‘Moon Music’, secara jelas album ini tidak seperti proyek eksperimental band asal London tersebut.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, album ini merupakan kumpulan lagu tentang cinta–termasuk patah hati.


Album ini dibuka dengan sebuah harapan di lagu ‘MOON MUSiC’. Bersama Jon Hopkins, Coldplay mengawali lagu ini dengan alunan orkestra khas seniman klasik kontemporer, kemudian dilanjutkan dengan sentuhan lembut piano.


Setelah merasakan perasaan emosional yang dalam di lagu ‘MOON MUSiC’, pendengar dibawa ke langit yang berbeda dan lebih menyenangkan di lagu ‘feelslikefallinginlove’.

‘feelslikefallinginlove’ bisa ngasih euforia asmara yang bisa bikin lo ngerasainbutterfly in my stomach’. Tanpa perlu membaca liriknya, musik upbeat dan cheerful di lagu ini bikin lo ikutan falling in love.


Selanjutnya, ‘WE PRAY’ menunjukkan warna lain dengan tambahan kolaborator seperti Little Simz, Burna Boy, Elyanna, dan TINI yang membuat lagu ini terdengar ramai. Lagu ‘WE PRAY’ yang penuh semangat tampaknya cocok untuk menjadi soundtrack untuk perjuangan kolektif.


Setelah melewati tiga lagu yang cukup emosional, track keempat ‘Moon Music’, yakni ‘JUPiTER’ jadi lagu yang bisa menurunkan tempo saat mereka tampil live. Dengan petikan ringan akustik serta tambahan choir, yang menguatkan tema love song di album ini. Seperti yang sudah disebutkan di atas, album ini all about love!


Kita sampai di tengah album ‘Moon Music’ saat mendengar alunan disko-funk dan slap bass di lagu ‘GOOD FEELiNGS’. Pemilihan Ayra Starr sebagai kolaborator merupakan keputusan yang tepat. Bintang Afrobeats yang satu ini berhasil bikin lagu ‘GOOD FEELiNGS’ terdengar lebih berwarna.


Kita kembali di era emoji sebagai judul lagu, seperti di album ‘Music Of The Spheres’. Dalam lagu '🌈', lo akan mendengarkan rekaman penyair dan aktivis Maya Angelou di antara instrumen sinematik yang berkilauan, “Saya punya banyak awan, tetapi saya punya begitu banyak pelangi,” katanya di akhir lagu.


“iAAM” bukanlah sebuah kejutan, tapi bukan juga sebuah lagu yang membosankan, karena tentu saja lagu seperti ini merupakan spesialisasi Coldplay. Suara hentakan simbal, alunan gitar khas Jonny Buckland serta rentetan crescendo membuat ‘iAAM’ terasa ‘Coldplay banget’.


Kita kembali diperdengarkan musik progresif ala Coldplay di lagu ‘Aeterna’. Suara perkusi yang seimbang bikin ‘Aeterna’ perlahan membangkitkan semangat dengan ritme ala house music yang menghentak.


Menuju akhir album, Coldplay menyuguhkan perasaan sendu dengan iringan piano ala The Beatles di lagu ‘ALL MY LOVE’. Dalam lagu ini, Chris Martin memainkan falsettonya sambil bersenandung, “You've got all my love/ Whether it rains or pours, I'm all yours.”


Album ‘Moon Music’ ditutup dengan simfoni pop sub ala Sigur Rós di lagu ‘One World’. Sebagai akhir dari sebuah album, lagu ini cocok menjadi kredit penutup sebuah film Hollywood.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, album ‘Moon Music’ merupakan album cinta. Maka menutupnya dengan lirik lagu ‘One World’, “pada akhirnya, itu hanya cinta” jadi penutup yang manis.

Berita Lainnya