Proud of you, Kak Era!
Reality Club baru saja merilis single terbarunya berjudul ‘Not Today’, Kawula Muda.
Lagu ini ditulis langsung oleh sang drummer, Era Patigo yang terinspirasi dari pengalaman pribadinya.
“Jadi lagu ini aku buat dari pengalaman sendiri, pas lagi di masa suicidal. Masa itu aku sangat kalut dan depresi. Aku lagi di mental state yang bikin enggak bisa melihat cahaya di depan” ucap Era seperti dikutip drai Tirto.id, Selasa (10/12/2024).
Pada saat itu, atau tepatnya pada tahun 2021, di tengah masa pandemi yang membuat seluruh kegiatan nyaris berhenti. Era merasakan dampaknya secara pribadi. Awalnya ia berpikir bahwa pengalaman hanya sekedar perasaan buruk saja, tetapi seiring berjalannya waktu, keinginan untuk mengakhiri hidup semakin kuat.
Beragam pertanyaan pun terus bermunculan di benaknya. Semula Era berpikir bahwa hal tersebut hanyalah badmood, Ia tidak menyadari bahwa perasaan tersebut sudah ada sejak lama, bahkan sedari masa SMP.
Di bagian awal lagu, Era menulis tentang keputusasaan dan ketidakmampuan untuk melihat masa depan. "We kiss the floor, we start a fight / There's nothing more, can't see the light," demikian lirik yang menggambarkan keputusasaan Era pada saat itu.
Beruntungnya ia memiliki support system dari keluarga dan teman-temannya di Reality Club. Selain itu Era juga meminta bantuan profesional dan melakukan konseling dan memberikan kesempatan untuk bertahan.
“Aku merasa lagu ini menyelamatkan saya. Ini lagu yang menyelamatkan penulisnya sendiri,” lanjut Era.
Setelah lagu tersebut selesai dibuat, Era langsung memberikan kepada teman-teman Reality Club untuk mendengarkannya. Era mengaku, sang vokalis, yakni Faiz bahkan sampai menangis saat mendengarkan lagu tersebut pertama kali.
“Dan jujur, waktu pertama kali dengan lagunya, si Faiz sampai nangis,” kata Era sembari terkekeh.
Pada bagian akhir, Era menulis lirik yang lebih optimistis, "There’s a glimmer of hope, a newfound determination to persevere through the challenge." Pada akhir lagu, tergambar jelas secercah harapan, meskipun terlihat tipis, seolah menjadi garis batas yang menentukan antara hidup dan mati.