Semoga urusannya cepat selesai ya, Kawula Muda!
Label rekaman Megan Thee Stallion, 1501 Certified Entertainment telah menggugat balik rapper pelantun “Don’t Stop” tersebut. Gugatan balik tersebut diajukan setelah sebelumnya Megan menuntut pihak label karena mereka menolak untuk mengakui bahwa "Something For Thee Hotties” sebagai sebuah album.
Megan Thee Stallion yang bernama asli Megan Pete mengajukan tuntutan hukum di Pengadilan Distrik Harris County pada bulan lalu untuk mencari kepastian hukum mengenai albumnya yang berjudul “Something for Thee Hotties” merupakan sebuah “Album” sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian rekaman kedua pihak.
“Something for Thee Hotties” dirilis pada 29 Oktober 2021. Menurut pengaduan Megan, pihak 1501 memberi tahunya pada 5 Januari 2021, dua bulan lebih setelah rilis, bahwa 'Something For Thee Hotties' tidak bisa dianggap sebagai "album" menurut perjanjian kontrak.
Dalam gugatan baliknya, pihak label membantah dengan mengatakan bahwa rekaman itu tidak lebih dari kompilasi materi lama yang dirilis sebelumnya.
Pihak 1501 juga mengklaim bahwa Megan hanya muncul selama 29 menit di rekaman baru. Padahal dalam kontrak dinyatakan bahwa Megan harus menyertakan setidaknya 12 rekaman master baru yang belum pernah dirilis sebelumnya untuk mendapatkan kredit album di bawah kontrak.
Pengacara Megan dalam tuntutan awal pada pihak label menyatakan bahwa satu-satunya persyaratan 1501 untuk sesuatu yang dianggap sebagai "album" dalam perjanjian mereka dengan sang rapper adalah bahwa ia harus merilis album berdurasi lebih dari 45 menit.
“Ini adalah upaya tidak masuk akal lainnya dari pihak 1501 untuk mengabaikan album Megan dan memeras lebih banyak uang dan mendapat lebih banyak pekerjaan gratis darinya selama mungkin. Kami akan meminta pengadilan untuk melindungi Megan dari pelecehan ini,” ujar Brad Hancock pengacara Megan.
Sementara, Megan sempat mengungkap kekesalannya lewat akun twitter dan mengatakan bahwa orang nomer satu di label 1501 menganggapnya tak menghasilkan uang tapi mengapa mereka tidak memutus kontrak dan malah menggugat dia.
Ia juga memiliih untuk diam tak membahas lebih jauh tentang permasalahan ini di media sosial, meski dia mengaku lelah dianggap sebagai orang jahat dalam kasus gugutan hukum ini.