kalau nonton konser jangan sampai kaya gini ya, Kawula Muda
Konser Morrissey di Fair Park Music Hall, Dallas, pada Sabtu malam (2/11/2024), berubah menjadi kekacauan ketika para penggemar yang antusias berbondong-bondong mengeroyok panggung, menyebabkan konser berakhir tiba-tiba dan seorang petugas keamanan terluka.
Kejadian ini bermula saat penyanyi dan penulis lagu berusia 65 tahun tersebut baru saja memulai encore, dengan membawakan lagu First Of The Gang To Die dari albumnya You Are The Quarry (2004).
Morrissey, yang dikenal karena hubungan emosionalnya dengan penggemar, tampaknya menyadari keinginan mereka untuk mendekat selama konser, sebuah tradisi yang telah lama melekat dalam penampilannya.
Menurut laporan dari TMZ, seorang wanita muda tersebut tiba-tiba naik ke panggung, dan bergerak santai ke arah Morrissey.
Lalu, seorang petugas keamanan yang tampaknya mengetahui kebiasaan para penggemar Morrissey ini kemudian mendekatinya, namun malah membiarkannya untuk mendekati sang penyanyi.
Morrissey merespons dengan hangat, memberikan pelukan kepada penggemar tersebut. Momen ini menjadi pemicu bagi penonton lain yang juga ingin mendapatkan momen interaksi pribadi dengan idola mereka.
Seorang wanita lain yang berada di barisan depan langsung memanfaatkan kesempatan itu dengan melompat ke panggung, mengikuti jejak penggemar pertama.
Kejadian tersebut memperlihatkan sisi paradoks dalam konser artis besar seperti Morrissey. Di satu sisi, keintiman dengan penggemar adalah bagian dari daya tarik konser-konsernya, yang membuat para penggemar merasa istimewa dan lebih dekat dengan sang idola.
Namun, interaksi fisik yang terlalu dekat seperti ini sering kali menimbulkan risiko keamanan, baik bagi artis maupun para staf yang bertanggung jawab menjaga ketertiban.
Momen pelukan tersebut, meskipun disambut hangat oleh Morrissey, membuat suasana di atas panggung semakin tak terkendali, sehingga para pengawal harus bekerja lebih keras untuk memastikan keamanan sang penyanyi.
Insiden ini juga terjadi di tengah isu yang sebelumnya dikemukakan Morrissey. Dia mengungkapkan bahwa tawaran besar untuk menghidupkan kembali The Smiths telah diabaikan oleh mantan rekan bandnya, Johnny Marr.
Pengakuan ini memicu perdebatan di kalangan penggemar, yang merindukan reuni band legendaris ini. Namun, Morrissey tetap melanjutkan karier solonya dengan dedikasi penuh, seperti yang terlihat dalam konsernya di Dallas.
Fenomena para penggemar yang nekat melanggar batas untuk berinteraksi langsung dengan artis idola mereka bukanlah hal yang baru, Kawula Muda!
Di dunia musik, aksi panggung semacam ini menjadi bukti betapa emosionalnya hubungan antara artis dengan penggemar mereka, terutama dalam genre musik yang menekankan lirik-lirik mendalam dan suara khas seperti Morrissey.
Dalam industri yang kerap mengutamakan eksklusivitas dan batasan antara artis dan penggemar, Morrissey justru memilih untuk mematahkan batas itu, menciptakan kedekatan yang unik.
Meskipun berisiko, Morrissey tetap menjadi salah satu artis yang memberikan pengalaman langsung kepada para penggemarnya.
Namun, insiden ini menyoroti pentingnya pengelolaan keamanan yang lebih baik untuk artis yang dikenal memiliki penggemar fanatik.
Kejadian di Dallas memperlihatkan bahwa dalam situasi yang tidak terkendali, petugas keamanan perlu siap untuk menghadapi antusiasme yang meluap-luap dari penggemar tanpa mengorbankan keselamatan artis maupun penonton lainnya.