Lepaskan Atribut Idol K-Pop, DPR IAN Pilih Berkarya Menentang Genre

Kawula Muda, simak perjalanan karier DPR IAN yang berawal dari idol K-Pop.

Salah satu personel grup DPR, DPR IAN. (INSTAGRAM/DPR IAN)
Thu, 11 Aug 2022


DPR IAN menjadi salah satu anggota grup Dream Perfect Regime alias DPR yang bakal menyapa langsung penggemar di Indonesia dalam konser mereka THE REGIME WORLD TOUR 2022 pada 6 Desember 2022 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.

Sosok yang paling ditunggu oleh para penggemarnya ini ternyata pernah menjalani perjalanan karier yang tidak mudah. Mencoba melepaskan diri dari label idol K-Pop, DPR IAN sukses menciptakan alter ego untuk menyembuhkan kesehatan mentalnya melalui karya bermusiknya yang menentang genre.

Ketika DPR IAN mengucapkan selamat tinggal pada kariernya di grup idola K-Pop, C-CLOWN pada akhir 2015, ia sempat mengalami masa sulit karena merasa masa depannya menjadi tidak jelas.

“Tepat saat C-CLOWN bubar, saya sudah berinvestasi dalam videografi,” katanya dalam sebuah wawancara seperti yang dikutip dari Rolling Stone.

“Itu adalah sesuatu yang ingin saya gunakan sebagai media kreatif untuk bertahan, tapi ide untuk melakukan sesuatu yang berbeda selalu ada. Aku hanya enggak tahu seperti apa bentuknya. Aku hanya ingin membuat suatu karya sendiri,” lanjutnya lagi.

Dia lalu membuat impiannya ini terwujud dengan membuat label yang diberi nama Dream Perfect Regime alias DPR untuk dirinya dan anak muda lainnya yaitu rapper underground LIVE, CREAM, dan REM, yang semuanya membubuhkan nama label yaitu DPR ke nama mereka.

Musisi Korea Selatan, DPR IAN. (INSTAGRAM/DPR IAN)

 

Pada saat itu, IAN masih harus berjuang keras untuk melepaskan cengkraman dari industri K-Pop karena pekerjaan dan kontraknya belum sepenuhnya selesai.

“Ketika kami berpisah, saya masih terikat kontrak dan label tidak akan membiarkan saya pergi,” katanya.

Bubarnya grup C-CLOWN membawa masa sulit dalam dirinya. Dia banyak mendapatkan reaksi dari warganet. Banyak yang mengira dia adalah penyebab grup tersebut bubar.

“Saya banyak mendapatkan reaksi. Saya adalah satu-satunya yang berbicara di Twitter mencoba memberikan penjelasan pada para penggemar, tetapi banyak orang mengira saya adalah penyebab perpisahan itu. Saya sangat marah tentang itu, tetapi lebih bersemangat untuk melakukan sesuatu yang berbeda.”

Akhirnya, ia bisa dibebaskan dari label lamanya dan mengalihkan fokusnya untuk mengarahkan konsep visual DPR. Dia kembali sebagai artis pada 2020 dengan merilis So Beautiful.

Dalam lagu tersebut, ia memainkan bagian reff dengan bersiul, musik yang sarat string, serta paduan suara falsetto. Karyanya ini bertentangan dengan ketegangan psikologis dan gelap dari videonya.

Karya terbarunya ini menandai peralihan DPR IAN ke musik yang dia sukai saat tumbuh di Australia sebagai Christian Yu.

Dari lagu dengan konsep pertunjukan hingga kemegahan musik metal, sampai kelahiran alter egonya yang diberi judul “MITO”, DPR IAN mampu menciptakan karya terbaik yang ia inginkan.

Musisi Korea Selatan, DPR IAN. (INSTAGRAM/DPR IAN)

 

“MITO” merupakan respon dan manifestasi dari gangguan bipolar DPR IAN yang didiagnosis saat masih duduk di bangku sekolah menengah.

“Apa yang diwakili oleh ‘MITO’ adalah bahwa momen baik saya selalu dihancurkan oleh keraguan saya,” katanya.

“Jadi ini adalah perjalanan mencoba menemukan cerita atau momen yang sempurna itu, seperti ide atau konsep atau pemahaman tentang diri saya, dan tidak membiarkannya disusupi oleh kekecewaan saya.”

DPR IAN juga menambahkan bahwa banyak orang yang merasa takut untuk mengungkapkan pemikiran mereka. Dan dia mulai berpikir untuk melakukan sesuatu di mana orang akan melihatnya dan tertarik padanya.

Dia ingin membuat sebuah sistem dan jalur baru untuk menjadi kreatif dan sebagai seorang seniman. Kini, ia telah sukses memujudkan salah satu mimpinya yaitu sebuah karya yang menentang genre.

Berita Lainnya