Kawula Muda, harga akomodasi di Busan meroket hingga 10 kali lipat!
Konser gratis BTS di Busan ternyata telah menuai sejumlah kontroversi dan kekhawatiran besar di tengah masyarakat Korea.
Pada 15 Oktober 2022, BTS dijadwalkan untuk menggelar konser gratis yang diberi nama “Yet to Come in Busan”. Mereka akan mengadakan konser di Gijang-gun Busan sebagai upaya memberikan dukungan pada kota pesisir tersebut untuk menjadi tuan rumah World Expo 2030.
Sebelumnya, ketujuh member BTS yaitu RM, Jin, J-Hope, Jungkook, V, Suga, dan Jimin telah ditunjuk sebagai duta kehormatan Busan World Expo 2030.
Konser BTS di Busan diprediksi akan dihadiri oleh lebih dari 110 ribu orang dan menjadikannya konser tunggal terbesar yang pernah diadakan di kota ini.
Venue utama yang terdapat di Gijang-gun dapat mengakomodir 100 ribu orang, dan area terpisah untuk 10 ribu penggemar lainnya dengan siaran real-time dari pertunjukan akan berada di Terminal Penumpang Internasional Pelabuhan Busan, yang berada sekitar 36 kilometer dari venue utama.
Konser di Busan Ini juga menandai konser langsung pertama BTS di Korea Selatan sejak mereka menggelar konser di Seoul pada Maret lalu.
Konser ini juga menjadi yang pertama kalinya di mana ketujuh member akan bersatu dalam satu panggung sejak mereka mengumumkan akan fokus dengan kegiatan solo pada Juni lalu.
Menurut laporan dari The Korea Herald, dengan meningkatnya kegembiraan di kalangan penggemar, muncul masalah seperti bola salju, di mana Busan harus bersiap menghadapi kerumunan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Konser ini pun menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran besar di masyarakat.
Salah satu kekhawatiran adalah adanya malpratik yang berhubungan dengan akomodasi. Pada 24 Agustus ketika konser ini pertama kali diumumkan, semua kamar di Gijang-gun dan daerah sekitarnya langsung terjual habis dengan biaya kamar melonjak hingga 10 kali lipat dari harga biasanya.
Beberapa pelaku bisnis perhotelan bahkan mendapat kecaman setelah membatalkan reservasi untuk menjual kembali kamar dengan harga lebih tinggi. Pemerintah Busan sendiri telah menyatakan akan mengambil tindakan terhadap malpraktik tersebut.
Kekhawatiran lainnya adalah kurangnya infrastuktur publik di sekitar lokasi konser diperkirakan akan menimbulkan banyak masalah termasuk keamanan bagi penonton.
Kebingungan lalu lintas yang serius menjadi kekhawatiran lainnya. Lokasi konser berlangsung berada tempat sementara di sebuah lahan yang tidak digunakan. Lokasinya berada di dekat pantai sekitar 15 menit dengan berjalan kaki dari Stasiun Ilgwang, yang akan menjadi satu-satunya sarana transportasi umum untuk menuju lokasi.
Penonton konser akan berjalan kaki dari stasiun ke tempat konser melalui jalan dua jalur sempit di area perumahan, dan mobil tidak akan diizinkan ke lokasi pada hari itu.
Menurut peta yang dirilis oleh Big Hit, tidak hanya bangunan sementara yang tampak terlalu kecil untuk dimasuki 100 ribu orang, tetapi hanya ada satu gerbang masuk dan keluar dari venue. Biasanya, untuk sebuah lokasi konser menyediakan sejumlah gerbang untuk akses keluar masuk.
Seperti di Kompleks Olahraga Jamsil di Seoul yang berkapasitas 65 ribu kursi memiliki 54 gerbang, sedangkan di Stadion Piala Dunia Seoul yang berkapasitas 66 ribu kursi memiliki 22 gerbang.
Sementara itu, pemerintah setempat telah mengumumkan berbagai tindakan untuk mencegah kekhawatiran tersebut. Mereka mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk meningkatkan transportasi umum, menambah jumlah kereta bawah tanah dan bus tambahan, meminta peningkatan jumlah kereta api berkecepatan tinggi, serta pesawat terbang antara Seoul dan Busan.
Pemerintah juga sedang mempertimbangkan pengoperasian kapal pesiar dan speedboat antara Pelabuhan Busan dan Gijang-gun.
Semoga saja apa yang menjadi kekhawatiran masyakarat Korea tentang konser BTS di Busan ini tidak terbukti ya, Kawula Muda.