Konser spektakuler yang sampai menyemprot inflasi negara, nih.
Penyanyi ternama Beyonce sedang disorot usai menjadi salah satu faktor inflasi di Eropa, terutama Swedia. Konser yang dibuatnya itu disebut menggocek harga barang dan jasa apalagi dari sektor F&B dan perhotelan pada Mei 2023 lalu.
Kepala Ekonom Danske Bank Denmark, Michael Grahn mengatakan pada Financial Times bahwa kunjungan penggemar Beyonce ke Stockholm untuk Beyonce Renaissance World Tour membuat harga hotel di ibu kota negara tetangganya meroket.
"Beyonce bertanggung jawab atas kejutan tambahan bulan ini. Cukup mencengangkan untuk satu peristiwa. Kami belum pernah melihat ini sebelumnya," terangnya, mengutip dari CNBC Indonesia.
Badan Statistik Swedia melaporkan bahwa inflasi Swedia turun di bawah 10 persen, namun angkanya masih lebih tinggi dari perkiraan.
Melansir dari laman CNN Indonesia yang mengutip AFP, Senin (19/06/2023), harga konsumen Mei naik 9,7 persen, turun dari harga konsumen bulan April di angka 10,5 persen.
Inflasi bulan lalu adalah yang pertama berada di bawah 10 persen dalam lebih enam bulan.
"Penurunan harga listrik dan makanan yang terus berlanjut berkontribusi pada tingkat inflasi yang lebih rendah di bulan Mei," terang Ahli Statistik Badan Pusat Statistik Swedia Mikael Nordin.
Beyonce Renaissance World Tour adalah salah satu tur yang tercatat memiliki penghasilan kotor tertinggi sepanjang masa. Serangkaian pertunjukan di stadion tersebut adalah pertunjukan pertama sang mega bintang dalam tujuh tahun.
"Selama putaran pertama penjualan tiket konser Beyoncé, permintaan penggemar melebihi jumlah tiket yang tersedia lebih dari 800%," kata Ticketmaster dalam sebuah pernyataan.
Imbas dari konser Beyonce ini luar biasa ya, Kawula Muda!