Doi keren banget, Kawula Muda!!!
Rizki Syarif adalah seorang musisi Indonesia yang terkenal sebagai mantan gitaris band populer Alexa. Namun, kini ia telah menjadi seorang fisikawan yang menyelesaikan pendidikan Post Doctoral, Kawula Muda!
Hal tersebut pun ramai dibahas setelah cuitan akun Twitter @alandakariza. Ia menuliskan bahwa Rizki merupakan sarjana Fisika yang telah meraih gelar PhD, kemudian menyelesaikan Post Doctoral di Brown University dalam bidang Fisika Partikel Eksperimental.
Namun, jauh sebelum masuk lebih dalam ke dunia partikel fisika tersebut, Rizki merupakan gitaris populer loh, Kawula Muda!
Karier musik Rizki dimulai ketika ia bergabung dengan band Alexa pada tahun 2007 lalu. Ia pun menjadi formasi awal band populer tersebut dan terlibat dalam beberapa album seperti Alexa (2008) serta Edisi II (2010)
Sebagai gitaris Alexa, Rizki berhasil membawa band ini ke puncak kesuksesan dengan lagu-lagu hits seperti "Jangan Kau Lepas" (2008) dan "Takkan Pernah Bisa" (2008).
“Saya sangat puas dengan pengalaman yang saya miliki, meskipun singkat, tapi tidak singkat sama sekali! Dalam musik, banyak hal terjadi dalam 3 tahun,” tutur Rizki kala berbincang dengan Indira Pranabudi seperti dikutip dari Indonesia Mengglobal pada Senin (06/03/2023)
“Setelah album pertama, album kedua, lalu album ketiga…Saya ingin melanjutkan sisi akademik saya.”
Pada tahun 2011, Rizki memutuskan untuk meninggalkan band tempat ia bermusik tersebut. Ia pun melanjutkan karier di dunia musik Indonesia sebagai seorang musisi dan produser.
Selain bermusik, pada tahun yang sama, Rizki juga menempuh pendidikan master pada bidang fisika di Universitas Sydney, Australia.
"Awalnya saya berat meninggalkan karena Alexa salah satu pemasukan saya untuk dunia musik. Di band inilah kita bisa saling membagi dan menyatukan karya kita. Tapi teman-teman Alexa sudah mengerti keputusan saya ini," ujar Rizki kepada VIVAnews pada 2011 lalu .
Pada 2010, sesaat sebelum keluar dari Alexa, Rizki sebenarnya tengah merajut hubungan romantis dengan aktris sekaligus musisi Sherina Munaf. Namun, hubungan itu kandas pada 2013 lalu dengan alasan utama terkait kelanjutan pendidikan Rizki.
Fokus penelitiannya adalah partikel-partikel fisika. Sebagai bentuk konkretnya, ia mencoba mencari algoritma rekonstruksi jet yang lebih mutakhir loh, Kawula Muda!
“Motivasinya karena gue sangat cinta belajar, dan gue sangat suka mengajar. Waktu masuk S3, gue tahu kalau gue punya kesempatan. Jadi, S3 kan secara praktik kita dapat dibayar untuk melakukan riset di tahap awal," lanjut Rizki.
Meraih gelar PhD tentu bukanlah hal yang mudah. Pendidikan tingkat tinggi tersebut membutuhkan banyak komitmen hingga waktu. Karena itu Rizki mengaku sangat bersyukur atas dukungan suportif dari orang-orang terdekatnya.
Ketika ditanyakan apakah ada rasanya menyesal karena sempat fokus bermusik selama bertahun-tahun hingga menunda kuliah, Rizki menyatakan ‘tidak’.
“Saya tidak akan mengubah apa pun di masa lalu. Hal-hal terjadi sebagaimana mestinya. Saya kira demikian! … jika saya tidak bermusik, saya akan melewatkan pengalaman itu. Ini adalah pengalaman seumur hidup menurut saya. Kemudian lagi… jika saya tidak bermusik, saya mungkin akan menjadi profesor sekarang. Itu juga bisa menarik, tetapi saya tidak akan memiliki latar belakang musik. Itu masa lalu saya, jadi saya akan menerimanya. Jadi ya, tidak ada penyesalan. Saya tidak akan mengatakan sesuatu yang berbeda dengan diri saya yang lebih tua,” ucapnya.
Rizki kini menjadi fisikawan yang bekerja di laboratorium bergengsi dan terbesar di dunia, CERN. Adapun laboratorium tersebut kerap melakukan penelitian tingkat dunia terkait nuklir, Kawula Muda!