Kawula Muda, Kanye sepertinya enggak mau tanggung-tanggung untuk perilisan album "Donda 2"!
Kanye West sepertinya ingin membuat sesuatu yang berbeda untuk perilisan album terbarunya, "Donda 2". Rapper berusia 44 tahun itu baru saja mengumumkan bahwa album "Donda 2" akan disajikan dalam sebuah rekaman pertunjukan live dan listening party.
Rencananya pertunjukan live dan listening party tersebut bakal ditayangkan secara eksklusif di bioskop IMAX yang terletak di 15 kota. Sementara, konser untuk "Donda 2" akan digelar pada Selasa, 22 Februari 2022 mulai jam 21.00 ET di IoanDepot Park Stadium, Miami, Florida.
Pada saat mengumumkan perilisan album "Donda 2", Kanye juga mengungkap bahwa album terbarunya tidak akan tersedia di platform musik yang sudah ada seperti Spotify, Amazon, YouTube, dan juga Apple. Albumnya hanya akan tersedia di pemutar musik milik Kanye yang bernama Stem Player.
Stem Player hadir dalam bentuk fisik dan didalamnya terdapat file digital track "Donda 2". Stem Player akan dikirimkan melalui pos dan memakan waktu sampai dua hari untuk pengiriman di wilayah Amerika Serikat dan Inggris. Sementara, untuk negara-negara lain pengiriman Stem Player akan memakan waktu hingga tiga pekan.
Keputusan Kanye untuk membuat Stem Player karena ia merasa kecewa pada sistem royalti yang diberikan digital platform streaming (DSP) musik. Hal tersebut pernah ia ungkap melalui akun Instagram miliknya beberapa waktu lalu.
"Hari ini para artis hanya mendapat 12 persen uang dari industri. Inilah waktunya untuk bebas dari sistem yang menindas. Inilah waktunya untuk mengambil alih dan membangun sistem kita," tulis Kanye.
Langkah yang dilakukan Kanye dengan Stem Player itu tentu saja tidak langsung disambut baik oleh semua penggemarnya. Sebagian menilai bahwa player digital milik Kanye tersebut harganya sangat mahal yaitu 200 dolar AS atau sekitar Rp 2,8 juta.
Kabarnya hingga kini, musisi yang telah mengganti namanya menjadi Ye tersebut telah meraup keuntungan hingga 2,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 31 miliar dari penjualan Stem Player tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Kanye memutuskan untuk merilis albumnya tidak melalui platform streaming besar. Pada 2016, ketika ia merilis album "The Life of Pablo", Kanye memutuskan untuk merilisnya melalui platform streaming milik Jay-Z bernama Tidal.
Sayangnya, penggemar sempat kecewa karena ternyata dua bulan kemudian album itu juga dirilis di Spotify dan Apple Music. Karena hal tersebut, Kanye dan Jay-Z sempat digugat terkait promosi palsu. Namun, gugatan tersebut akhirnya diselesaikan dengan kesepakatan yang tidak dipublikasi.