Semoga perjuangan Kartini dapat kita teruskan ya!
Lagu 'Ibu Kita Kartini' tentu tidak asing di telinga Kawula Muda. Mungkin saja, di masa sekolah dulu, lo terbiasa pakai kebaya ke sekolah dan melakukan upacara sembari diiringi lagu 'Ibu Kita Kartini'.
Lagu tersebut memang terbiasa dikumandangkan di upacara untuk memperingati Hari Kartini. Setiap tahunnya, hari peringatan tokoh emansipasi wanita tersebut jatuh pada 21 April.
Adapun lagu tersebut juga memiliki sejarah panjang hingga bisa disebut sebagai lagu nasional loh, Kawula Muda! Sejarah yang ditulis dalam artikel ini dikutip dari buku bertajuk W.R Supratman: Guru Bangsa Indonesia karya Lilis Nihwan dan Detik ya!
Pada buku tersebut, disebutkan penciptaan lagu ini terjadi saat Kongres Wanita Indonesia I yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
Saat kongres tersebutlah, perjuangan wanita asal Jepara bernama Kartini mulai disorot. Terlebih lagi, pada 1911, tulisan karya Kartini yang dimuat oleh Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) telah diterbitkan dalam bahasa Belanda. Kala itu tulisan Kartini dirapikan dan disusun oleh seorang Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, J.H Abendanon.
Pada 1912, buku yang populer tersebut pun diterbitkan dalam bahasa melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Hingga kini, buku tersebut juga menjadi salah satu fondasi kuat akan emansipasi wanita yang terjadi di Indonesia.
Dari peringatan Kongres tersebutlah, WR Supratman membaca buku tersebut dan terinspirasi untuk membuat lagu tentang Kartini. Ia berharap lagu tersebut dapat menjadi contoh wanita Indonesia agar dapat mengikuti perjuangan Kartini.
Selain itu, WR Supratman juga berharap wanita Indonesia dapat semakin menghargai jejak-jejak perjuangan Kartini.
Yuk, kita nyanyikan lagu 'Ibu Kita Kartini' dengan bangga, Kawula Muda!