Ritel lebih kece, ekonomi makin oke!
Indonesia Retail Summit 2024 resmi dibuka oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, didampingi Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang, Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, dan Ketua Indonesia Retail Summit, Haryanto Pratantara.
Acara ini menjadi platform penting untuk merencanakan pertumbuhan sektor ritel di masa depan, dengan tema "Navigating the Future of Retail: Strategies for Competitiveness and Innovation."
Dalam sambutannya, Airlangga Hartarto menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi ekonomi dalam negeri, mengingat Indonesia memiliki pangsa ritel yang besar dengan populasi mencapai 281 juta jiwa pada 2024.
Ia juga menyatakan bahwa sektor konsumsi di Indonesia tumbuh lebih cepat daripada ekonomi, dan ini harus terus didorong dengan peningkatan produktivitas dan inovasi, serta kolaborasi antara pusat perbelanjaan dan pelaku UMKM.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, yang diwakili oleh Moga Simatupang, mencatat bahwa ekonomi Indonesia telah pulih dari dampak pandemi, dengan pertumbuhan sebesar 5,05% pada Q2-2024. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan daya beli masyarakat, perkembangan e-commerce, dan inovasi teknologi di sektor ritel.
Indonesia Retail Summit (IRS) 2024 menjadi ajang berkumpulnya lebih dari 4000 peserta dan 100 pembicara dari berbagai pemangku kepentingan ritel.
Acara ini diharapkan mendorong kolaborasi dan inovasi baru yang dapat memperkuat sektor ritel Indonesia dan Asia Tenggara.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa indeks penjualan riil pada Februari 2024 meningkat 6,4% yoy, menunjukkan kepercayaan konsumen yang semakin meningkat.
Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, menegaskan bahwa Indonesia Retail Summit akan menjadi katalis penting untuk melanjutkan momentum pertumbuhan ini, terutama di sektor ritel.
Haryanto Pratantara, Ketua Indonesia Retail Summit 2024, menyampaikan apresiasinya atas dukungan semua pihak dalam penyelenggaraan acara ini.
Ia menekankan pentingnya mengikuti perkembangan perilaku konsumen yang dinamis untuk memastikan ritel Indonesia tetap kompetitif.
Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk mendukung sektor ritel dengan kebijakan yang kondusif dan perlindungan konsumen yang kuat.
Gerakan seperti "Bangga Buatan Indonesia" dan "Belanja di Indonesia Aja" juga diluncurkan untuk meningkatkan daya saing produk lokal dan UMKM, serta menarik minat konsumen dalam dan luar negeri.