Lo setuju gak, Kawula Muda?
Kawula Muda, dengan hampir 250 juta pelanggan berbayar pada 2024, Spotify tuh nggak cuma jadi platform streaming aja, tapi juga kiblat tren musik dunia loh!
Daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Filipina, disebut-sebut sebagai "trigger markets" alias pemicu pasar musik dunia. Kenapa? Karena di sini, lagu-lagu dan genre baru sering booming duluan sebelum akhirnya mendunia!
Menurut Sulinna Ong, Kepala Editorial Global Spotify, dua negara ini punya pengaruh besar dalam membentuk lanskap musik global.
Mereka cepat banget menangkap tren, mendukung artis-artis baru, dan bahkan mendorong musik non-Anglo jadi hits internasional.
Kalau kalian pengen tauu tren musik yang bakal naik daun, tengok saja playlist dari Indonesia dan Filipina, pasti ada bocoran lagu-lagu yang bakalan jadi global anthem!
“Ketika basis penggemar seorang artis berkembang di kedua wilayah ini, segalanya bisa meledak,” kata Ong di Hilton Singapore Orchard pada hari Jumat (27/9/2022).
Data Spotify terus membuktikan kalau Indonesia dan Filipina adalah titik awal tren musik yang nantinya mendunia, bahkan hingga Amerika Utara.
Kedua negara ini punya reputasi sebagai "trigger markets" berkat tingkat adopsi musik baru yang super tinggi. Mulai dari K-pop, Afrobeats, hingga musik Latin, Indonesia dan Filipina selalu jadi yang pertama merangkul suara-suara baru.
Buat artis yang pengen sukses secara internasional, mencetak momentum di Asia Tenggara adalah tiket emas menuju panggung global. Tren dimulai di sini, lalu mendunia!
“Kami melihat hal ini tercermin dalam data,” ucap Ong.
“Baik Indonesia maupun Filipina adalah pasar di mana kami melihat keterlibatan awal dengan lagu-lagu baru, dan ini adalah indikator kuat bahwa lagu tersebut akan bertahan secara internasional.” tambah Ong.
Tak heran jika Manila dan Jakarta, ibu kota Filipina dan Indonesia, menjadi yang pertama merangkul genre pop, sering kali menjadi titik awal tren yang kemudian merambah ke Amerika Serikat dan pasar global lainnya.
Kehadiran Filipina dan Indonesia dalam tren musik global juga menunjukkan pergeseran dalam selera musik global.
Spotify baru-baru ini menunjukkan bahwa platform ini semakin mendiversifikasi katalognya dengan menampilkan lebih banyak artis dan genre internasional, seperti K-pop, musik Latin, dan Afrobeats.
Ong menyoroti bahwa K-pop, khususnya, telah berkembang menjadi kekuatan besar secara global, dengan lebih dari sembilan miliar streaming bulanan di Spotify lebih dari setengahnya berasal dari luar wilayah Asia-Pasifik.
Keberhasilan grup K-pop seperti BLACKPINK dan BTS juga telah membantu memperluas jangkauan internasional ini, dengan tren serupa kini terlihat pada grup P-pop atau grup global lainnya seperti KATSEYE menandakan bahwa audiens untuk musik non-Barat berkembang pesat di seluruh dunia.
Melihat ke depan, Ong memprediksi bahwa Asia Tenggara, Amerika Latin, dan wilayah-wilayah berkembang lainnya akan menjadi penggerak utama pertumbuhan pelanggan berbayar Spotify di masa depan.
Pada 2026, mayoritas pelanggan berbayar platform ini diperkirakan akan berasal dari pasar-pasar tersebut.
Meskipun saat ini dianggap sebagai pasar yang sedang berkembang, Ong memprediksi bahwa negara-negara ini tidak akan lagi disebut demikian pada waktu itu.
Perubahan ini sudah mulai terlihat, dengan negara-negara seperti Indonesia dan Filipina memimpin dalam hal pertumbuhan pelanggan dan diversifikasi genre musik.
Dampak dari pasar yang berkembang ini juga mulai mengubah strategi kurasi Spotify.
Platform ini kini menyesuaikan program editorialnya untuk mencerminkan selera pendengar di pasar-pasar “trigger”, dengan menyoroti musik dari berbagai belahan dunia.
Keberagaman konten Spotify mencerminkan pergeseran yang lebih besar dalam industri musik, yang tidak hanya merayakan globalisasi musik, tetapi juga selera-selera regional.
Sebagai Filipina dan Indonesia terus menjadi pemicu tren baru, jelas bahwa gelombang superstar global berikutnya dan hit-chart dapat datang dari Manila atau Jakarta, sama halnya seperti dari New York atau London.
“Masa depan musik tidak hanya tentang apa yang datang dari AS atau Inggris. Ini tentang di mana dunia mendengarkan, dan saat ini, itu ada di mana-mana.” tutupnya.