Kawula Muda, Alphabet Rockers grup lintas generasi yang ciptakan ruang berani untuk membentuk dunia yang lebih adil melalui hip hop.
Nama grup Alphabet Rockers mungkin masih terdengar asing buat sebagian Kawula Muda. Namun di daftar nomine Grammy Awards, nama Alphabet Rockers telah dua kali tercantum sebagai nomine yaitu di Grammy Awards ke-60 dan ke-62.
Walaupun belum memenangi piala Grammy, prestasi yang ditorehkan oleh Alphabeth Rockers bukanlah main-main. Pasalnya, grup hip hop asal Oakland, California ini sebagian anggotanya masih berusia anak-anak.
Tidak hanya itu, visi mereka untuk membuat perubahan pada dunia melalui musik adalah salah satu hal yang patut diacungi jempol.
Ya, Alphabet Rockers telah berhasil mengubah pertunjukan musik dan tarian mereka menjadi sebuah kurikulum kursus anti rasisme.
Didirikan oleh Kaitlin McGaw dan Tommy Soulati Shepherd, Alphabet Rockers menjadi grup lintas generasi yang menciptakan sebuah ruang berani untuk membentuk dunia yang lebih adil melalui hip-hop.
Album nominasi Grammy mereka telah menginspirasi anak-anak dan keluarga Amerika untuk melawan kebencian dan berani untuk menjadi diri mereka sendiri.
Melansir dari npr.org, ketika Kaitlin McGaw dan Tommy Shepherd mendirikan Alphabet Rockers, dua teman lama ini ingin menginspirasi anak-anak untuk membuat perubahan sosial. Hip-hop menjadi media yang mereka pilih.
“Ketika Anda melihat hip-hop, itu adalah undangan untuk menjadi diri Anda yang sebenarnya,” kata McGaw.
Menurut Kaitlin McGaw, hip-hop banyak permainan kata, seperti sebuah percakapan yang menyenangkan.
“Ada banyak permainan kata, jadi ini benar-benar akar dari percakapan yang menyenangkan, ekpresi, keberanian, mendengarkan, semua hal yang coba diciptakan oleh guru.”
Tommy Shepherd menambahkan bahwa hal yang positif itu harus ditambahkan sesuatu agar semakin menarik. Mereka akhirnya menambahkan anak-anak untuk grup hip-hop tersebut.
“Apa yang mendorong kami adalah bahwa kami harus melakukannya dengan versus untuk anak-anak.”
Jadi, mereka akhirnya menambah tiga anggota lagi yang usianya masih anak-anak pada saat itu yaitu Kali de Jesus, Tommy Shepherd III, dan Maya Fleming. Sekarang ketiga anak tersebut telah beranjak remaja.
Maya saat ini sudah berusia 13 tahun. Dia bergabung dengan grup setelah guru tarinya menyarankan dia untuk mencobanya. Tak hanya menyanyi, Maya juga menulis lagu untuk album baru Alphabet Rockers.
Sementara rekannya, Tommy, saat ini telah berusia 14 tahun. Ia adalah putra dari Shepherd dan telah berada di sekitar grup itu sepanjang hidupnya. Wajahnya telah muncul di video Rockers awal saat ia masih balita.
Dia lalu bergabung di grup tersebut saat masih duduk di bangku TK. Menurutnya, kehadirannya di grup tersebut bukanlah karena Shepherd adalah ayahnya, tapi karena ia memang pantas berada untuk di grup tersebut.
Anggota muda lainnya adalah Kali yang saat ini telah berusia 13 tahun. Sama seperti Tommy, Kali bergabung dengan grup tersebut saat dirinya masih duduk di taman kanak-kanak. Ia dan Tommy adalah teman baik.
Tanpa disangka, grup yang mereka beri nama Alphabet Rockers itu berhasil mendapatkan dua nominasi Grammy Awards untuk kategori Best Children’s Music Album.
Nomine Grammy menjadi buah manis dari kerja keras dan lagu-lagu mereka yang dinilai sangat smart dan groovy. Lagu rilisan Alphabet Rockers memang tidak hanya menarik untuk anak-anak tapi juga orang dewasa.
Beberapa waktu lalu mereka telah merilis album baru yang diberi judul “The Movement”. Di album ini, Alphabet Rockers menyuguhkan lagu-lagu upbeat dengan lirik yang berisi pesan tentang keadilan restorative, Juneteenth, dan bagaimana menciptakan sebuah komunitas dengan saling mendukung.
Walaupun masih anak-anak, ketiga personel Alphabet Rockers yang masih remaja ini juga memiliki sisi serius. Ini terlihat dari lagu-lagu yang mereka sumbangkan ke album baru di mana terlihat pandangan mereka yang teguh pada sistem penindasan.
“Saya ingin menginspirasi anak-anak untuk menjadi apa pun yang mereka inginkan di dunia tanpa harus memikirkan,’Saya tidak ingin menjadi pengacara karena saya merasa itu hanya untuk orang kulit putih,’ atau semacamnya,” kata Tommy saat menceritakan salah satu lagunya yang berjudul The Change Up.
Kali menambahkan bahwa lagunya yang berjudul Games juga memiliki pesan tersendiri.
“Ini menargetkan semua orang. Ini benar-benar menunjukkan sistem yang diterapkan pemerintah pada orang-orang dalam kehidupan sehari-hari apa adanya.”
Anggota termuda dari grup tersebut yaitu Maya, mengatakan bahwa dia awalnya melihat dirinya hanya sebagai penari, tetapi menjadi bagian dari grup membantunya mengembangkan bakat seni lainnya.
Baru-baru ini dia membawakan lagunya yang berjudul Our Turn, yang berisi tentang mengatasi kekacauan hidup di bawah tekanan Covid-19.
Alphabet Rockers seakan ingin mendefinisikan hip hop sebagai kebebasan budaya, berekspresi, dan menggunakannya sebagai sarana bagi kaum muda untuk berbicara tentang masalah sosial dan keadilan sosial.
Banyak yang menilai Alphabet Rockers bisa menjadi inspirasi remaja dunia untuk saat ini. Banyak yang berharap album terbaru mereka “The Movement” akan mengantar mereka kembali menjadi nomine Grammy di kategori Best Children’s Music Album untuk ketiga kalinya tahun ini, bahkan mungkin memenangkannya.