Kawula Muda, penampilan cover Michael J. Fox di film tersebut berhasil mencuri hati Chris Martin saat itu!
Di usianya yang tak lagi muda dan di tengah persaingan ketat industri musik era digital, Chris Martin bersama bandnya, Coldplay, masih mampu membuktikan eksistensinya di dunia musik.
Dalam wawancaranya di acara Kelly Clarkson Show yang tayang pada Selasa (11/01/2022), Chris mengungkap tentang kisah di balik kesuksesan kariernya. Vokalis Coldplay itu menyebut bahwa karier musiknya terinspirasi dari film lawas dari era 1980-an, berjudul Back to the Future.
Dibintangi oleh Michael J. Fox, Back to the Future merupakan salah satu film fiksi ilmiah atau sci-fi klasik yang rilis pada 1985. Dalam film populer ini, Michael J. Fox yang memerankan tokoh utama bernama Marty McFly, menampilkan cover lagu hit milik Chuck Berry yang berjudul Johnny B. Goode.
Ternyata, penampilan cover Michael di film tersebut berhasil mencuri hati Chris Martin hingga mendorongnya untuk menjadi anak band.
“(Film) itulah yang membuatku ingin menjadi anggota band, adegan (Michael J. Fox) di film itu,” ungkap pria berusia 44 tahun itu.
“Kalian mungkin masih terlalu muda untuk mengingat film itu,” canda Chris kepada penonton, merujuk pada film Back to the Future yang saat ini telah berumur 36 tahun.
Bukan kali ini saja Chris menunjukkan betapa ia mengagumi Michael J. Fox. Ia dan bandnya pernah mengundang aktor kelahiran 1961 itu untuk tampil di konser Coldplay di MetLife Stadium pada 2016.
Saat itu, Michael membawakan dua lagu dari film Back to the Future, termasuk Johnny B. Goode. Chris menyebut penampilan Michael di konser tersebut sebagai cover terfavoritnya.
“(Cover favorit) nomor 1 bagiku, mungkin adalah ketika Michael J. Fox datang dan memainkan dua lagu dari Back to the Future bersama kami. Itu benar-benar luar biasa. Dia datang untuk membawakan (lagu) Johnny B. Goode dan sejenisnya, itu luar biasa,” kata Chris menambahkan.
Selain film tersebut, ia juga menyebut serial klasik berjudul The A-Team sebagai salah satu acara televisi yang mengisi memori masa kecilnya.
“Aku dibesarkan di area pertanian di Inggris, sebelum adanya internet. Jadi semua musik (hanya bisa dinikmati) di TV. Hal pertama yang aku rekam adalah sebuah acara bernama The A-Team. Aku memiliki perekam kaset dan menempelkannya di TV untuk merekam semua lagu tema (di acara itu),” kenangnya.