Ceritain dong pengalaman lo ketemu polisi skena, Kawula Muda!
Skena dan Polisi Skena belakangan ini menjadi salah satu istilah viral di media sosial. Ada pula dalam bahasa gaul, Skena adalah singkatan dari tiga kata yaitu Sua, cengKErama, kelaNA. Bisa diartikan, istilah Skena dapat dipahami sebagai perkumpulan kolektif yang bisa menciptakan suasana untuk bercengkerama sampai berkelana bersama saat berkumpul. Misalnya ketika perkumpulan tersebut merupakan penggemar musik punk, maka mereka dapat disebut dengan Skena Punk, Kawula Muda!
Sebenarnya hal ini bukanlah yang buruk. Perkumpulan kolektif tersebut tentu dapat meningkatkan pengetahuan akan dunia musik. Sayangnya, kini Skena seakan memiliki intonasi negatif di media sosial. Skena malah dianggap sebagai perkumpulan penggemar musik yang malah memiliki budaya kritik-mengkirik di kalangan penikmat musik lainnya.
Dalam beberapa tahun belakangan, musik yang dianggap ‘indie’ (padahal belum tentu sang musisi merujuk pada musik indie) dianggap keren oleh masyarakat. Istilahnya, mereka yang mendengar musik ini adalah yang paling keren di tongkrongan karena mendengarkan musik yang bisa disebut tidak pasaran.
Hal ini pun merambah ke dunia media sosial. Banyak pembahasan yang seolah mendewakan musik indie dan menjadikan musik pop populer adalah pilihan yang ‘biasa’ dan ‘kurang keren’.
Beberapa musik yang dianggap masuk ke radar favorit Skena adalah milik musisi Danilla, Fourtwnty, Float, Coldiac, Mocca, Biru Baru, hingga berbagai musisi lainnya. Pokoknya yang seolah masih underground dan unik deh, Kawula Muda!
Mereka yang merasa ‘si paling’ mengerti tentang musik pun disebut dengan polisi skena. Dinamakan polisi karena mereka seolah kerap ‘mengawasi’ pembicaraan tentang musik di media sosial dan seolah memberi teguran ketika musik yang dibicarakan tidak sesuai dengan definisi ‘musik keren’ menurut mereka.
"Pokoknya musik gue yang paling keren." Mungkin begitu isi kepala dari para Polisi Skena.
Tak jarang, para Polisi Skena juga mengomentari selera, cara menikmati, hingga pengetahuan tentang musik di media sosial.
Mengutip WhiteBoardJournal, hal ini dianggap menjadi masalah karena Polisi Skena seolah menghakimi selera dan membatasi kenikmatan seseorang ketika menikmati musik. Hal ini dikarenakan masyarakat umum seolah diberikan paksaan mengenai musik apa yang harus didengar dan yang tidak.
Menanggapi rasa risi akan fenomena tersebut, penulis sekaligus musisi Sir Dandy pun angkat suara. Menggandeng Riko Prayitno dan gitaris band Mocca, ia merilis single terbaru bertajuk “Polisi Skena”.
Lagu ini pun menyindir kelompok Polisi Skena. Dalam musiknya, ia menyatakan bahwa seharusnya tidak ada aturan ataupun pihak yang berwenang menghakimi selera, pendapat, hingga kebiasaan seseorang dalam menikmati musik.