Hai Kawula Muda, stroke bisa menyerang anak muda juga loh!
Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa darah, otak tidak akan mendapat asupan oksigen dan nutrisi sehingga sel-sel di area otak akan segera mati.
Stroke biasanya identik dengan usia lanjut atau pola hidup yang tidak sehat. Tetapi, risiko stroke ternyata juga dapat dideteksi dari jenis golongan darah seseorang.
Dilansir dari Kompas.com, fakta tersebut terungkap dalam studi meta-analisis terbaru yang dilakukan para peneliti di University of Maryland School of Medicine.
Peneliti utama studi tersebut, Steven J Kittner, MD, MPH mengatakan angka penderita stroke dini mengalami peningkatan, namun hanya sedikit penelitian yang membahas penyebab stroke dini ini.
Kittner bersama rekan sejawat mengerjakan studi dengan melakukan meta-analisis dari 48 studi terkait genetika dan stroke iskemik yang melibatkan 17.000 pasien stroke dan hampir 600.000 peserta dalam kelompok kontrol.
Seluruh peserta dalam kelompok kontrol tidak pernah mengalami stroke. Kemudian, para peneliti mengecek semua kromosom yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi varian genetik terkait stroke.
Mereka juga meneliti area kromosom yang mencakup gen yang menentukan jenis golongan darah peserta, apakah A, B, AB, atau O.
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan, individu dengan stroke dini kebanyakan memiliki golongan darah A, dan hanya sedikit yang memiliki golongan darah O. Temuan itu dibandingkan dengan individu yang terkena stroke di usia lanjut dan mereka yang tidak pernah mengalami stroke.
Setelah melihat jenis kelamin dan faktor-faktor lainnya, peneliti mengungkap, individu dengan golongan darah A berisiko 16 persen lebih tinggi terkena stroke dini daripada pemilik golongan darah lain.
Individu yang memiliki golongan darah O berisiko 12 persen lebih rendah terkena stroke dibandingkan pemilik golongan darah lain.
Meskipun belum diketahui secara pasti penyebab antara golongan darah dengan risiko stroke dini, Kittner berpendapat hal itu ada kaitannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya.
Tetapi, perlu digarisbawahi, cakupan studi ini terbatas karena kurangnya keragaman di antara peserta yang diteliti. Masih dibutuhkan adanya studi lebih lanjut untuk mengonfirmasi mekanisme peningkatan risiko stroke pada pemilik golongan darah A.
Tetapi, tidak ada salahnya ya, Kawula Muda untuk selalu menjaga kesehatan, terutama yang memiliki risiko tinggi.