Kawula Muda, hati-hati nih buat yang malas mandi...
Seorang wanita di Uttar Pradesh, India, dilaporkan nyaris digugat cerai oleh suaminya karena ia jarang mandi.
Sang suami mengaku sering meminta istrinya untuk mandi setiap hari. Namun, sang istri menolak dan berakhir dengan pertengkaran mulut yang hebat.
Padahal, kebersihan pribadi menjadi salah satu hal yang penting dalam berumah tangga.
Merasa kesal karena perilaku istrinya, sang suami kemudian memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka yang telah berjalan selama 2 tahun. Padahal mereka telah mempunyai anak yang berusia satu tahun.
“Pria itu, selama konseling, berulang kali dengan tegas menyatakan kalau dirinya ingin mengakhiri hubungan dengan wanita itu. Dia juga mengajukan permohonan kepada kami untuk membantunya bercerai dengan sang istri yang tidak mau mandi setiap hari,” jelas seorang konselor di Organisasi Perlindungan Wanita, mengutip Odditycentral.
Setelah mengetahui keputusan suaminya, wanita dari desa Kwarsi Uttar Pradesh ini mencari bantuan ke Organisasi Perlindungan Wanita Aliargh untuk membantu mempertahankan pernikahannya.
"Seorang wanita memberikan pengaduan tertulis kepada kami yang menyatakan bahwa suaminya telah memberikan talak tiga dengan dalih tidak mandi setiap hari. Kami memberikan konseling kepada pasangan dan orang tua mereka untuk menyelamatkan pernikahan mereka, " kata perwakilan dari Organisasi Perlindungan Wanita.
Organisasi Perlindungan Wanita kemudian memberi nasihat kepada sang suami untuk tidak menceraikan istrinya hanya karena masalah kecil.
"Kami mencoba menasihati pria itu untuk tidak memutuskan pernikahannya dengan istrinya karena itu adalah masalah kecil dan dapat diselesaikan. Kami juga berusaha membuatnya mengerti bahwa perceraian mereka juga dapat memengaruhi pengasuhan anak mereka," lanjutnya.
Permohonan istri ke Organisasi Perlindungan Wanita tidak dapat diteruskan karena alasan permohonan cerai tidak termasuk dalam tindak kekerasan atau kejahatan. Namun, pasangan tersebut diharapkan dapat menyelesaikan masalahnya dengan bantuan konseling.