Menurut lo video Study With Me efektif atau malah buat lo konsumtif sih?
Pandemi berimbas pada pembatasan sosial di mana-mana. Tidak terkecuali di sekolah dan universitas. Padahal, situasi konsentrasi di kelas sering kali dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas seorang siswa maupun mahasiswa.
Seiring dengan rasa rindu akan situasi tersebut, video ‘Study With Me’ dapat saja menjadi alternatif. Seperti namanya, lewat video tersebut, seseorang seolah memiliki ‘teman belajar’ untuk belajar bersama.
Sayangnya, video ‘Study With Me’ juga dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Sebut saja adanya rasa iri ketika melihat setup meja sang pembuat video yang sangat rapi dan dipenuhi alat tulis yang terorganisir. Hal itu pun didorong dengan canggihnya teknologi yang digunakan oleh sang pembuat video. Misalnya tablet hingga laptop bermerek dan canggih.
Hal tersebut berpotensi mendorong persepsi bahwa ‘oh saya membutuhkan tablet mahal itu agar dapat produktif secara optimal’ atau ‘saya memerlukan lokasi setenang dan sebaik itu agar dapat belajar lebih baik’.
Padahal, perlu dipahami bahwa belajar adalah proses yang tercipta dari konsentrasi diri sendiri, bukan karena meja belajar dengan alat tulis bagus, maupun teknologi yang canggih. Semua hal-hal tersebut adalah kebutuhan sekunder yang tidak wajib ada agar seseorang menjadi produktif.
Walaupun terdengar simple, video-video ‘Study With Me’ tersebut cukup populer di Youtube. Bahkan, ada pula video yang menyentuh lebih dari lima juta penonton.
Video Study With Me pun dikemas dalam berbagai ragam, mulai dari perbedaan lokasi syuting, durasi, hingga back sound yang digunakan. Terkait lokasi, video Study With Me tidak terbatas di satu tempat saja. Video yang beredar ada yang direkam di ruang belajar sang pembuat video, cafe, bahkan perpustakaan.
Selain itu, durasi video biasanya berdurasi cukup lama, mulai dari 30 menit hingga berjam-jam. Durasi yang cukup lama tersebut seolah ingin memberikan situasi belajar secara real time. Terkadang, beberapa video turut menyisipkan waktu istirahat di tengah-tengah waktu belajar agar penonton dapat beristirahat sejenak.
Terkait back sound yang digunakan, beberapa video menggunakan natural noise. Natural noise merujuk pada suara natural yang dihasilkan oleh barang-barang sekitar. Sebut saja suara ketika membalik lembaran kertas, ketikan keyboard, hingga suara jalan yang terdengar dari luar ruangan.
Namun, tak jarang video-video tersebut diiringi back sound yang berupa Lo-fi alias beats musik tanpa lirik. Hal itu pun dipercaya mampu meningkatkan konsentrasi karena tidak ada lirik vokal yang terdengar.
Video Study With Me favorit lo yang kayak gimana sih, Kawula Muda?