Di simak baik-baik, yaa!
Pernikahan dilakukan bukan hanya sebatas suka atau punya uang untuk menyelenggarakan akad dan resepsi. Pasalnya, banyak menikah muda yang dilakukan oleh Gen Z.
Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Pada Pasal 7 ayat 1 dituliskan bahwa perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Namun, nikah muda masih terjadi apalagi di beberapa daerah Indonesia yang menganggap nikah muda sebagai jalan meningkatkan ekonomi.
UU Nomor 16 Tahun 2019 ini memperbaharui aturan sebelumnya, UU Nomor 1 tahun 1974 yang menyatakan bahwa perkawinan boleh dilakukan oleh pria berusia minimal 19 tahun dan wanita minimal 16 tahun.
Dengan demikian, negara menganggap bahwa seseorang yang sudah berusia di atas 19 tahun dapat dikategorikan sebagai dewasa, sehingga sudah diperbolehkan untuk menikah.
Namun, Kawula Muda harus tetap memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan nikah muda. Simak di bawah ini, yuk!
Untuk memilih melakukan menikah muda, calon pengantin harus mengetahui usia ideal dan kesiapan diri, loh. Masalahnya, kondisi ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.
Dilansir dari Halodoc, Kamis (13/07/2023), menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) usia ideal menikah adalah 25 tahun untuk laki-laki dan 21 tahun untuk perempuan. Di usia tersebut, mereka sudah memiliki kesiapan fisik dan mental yang baik.
Di usia tersebut, pria dan wanita tidak hanya matang secara fisik dan mental, tapi juga finansial. Artinya, mereka dianggap sudah mampu menghidupi diri sendiri dan tanggungan lain setelah menikah nanti.
Selain itu, ada usia ideal wanita menikah menurut kesehatan atau psikologis. Usia berkisar 28-32 tahun dianggap yang paling ideal, menurut Terapis Pernikahan dan Keluarga di Maple Clinic Birmingham, melansir dari CNN Indonesia.
Penting untuk mengetahui beberapa hal dan pertimbangan sebelum nikah muda, seperti yang dilansir dari Klik Dokter:
1. Berkaca pada Diri Sendiri
Menikah bukanlah keputusan untuk diri sendiri melainkan pasangan lo juga. Lo harus membagi peran dengan pasangan. Maka dari itu, harus berkaca pada diri sendiri, apakah sudah siap menurunkan ego untuk orang lain.
2. Problem Solving
Cara ini adalah untuk langkah menyelesaikan masalah dan juga menentukan pertimbangan. Kedua pasangan harus bisa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Hal ini tentunya berguna untuk masa depan.
3. Pertimbangkan Finansial
Bukan hanya soal cinta saja, menikah juga harus memikirkan finansial. Setelah menikah masih banyak uang yang akan dikeluarkan untuk kebutuhan rumah tangga.
Lo dan pasangan yang belum memiliki perencanaan uang yang baik, coba pertimbangkan kembali keinginan untuk menikah di usia muda.
Walau dalam aturan Undang-Undang menikah bisa dilakukan sejak umur 19 tahun, namun nikah muda juga memiliki beberapa dampak yang cukup berisiko loh, Kawula Muda.
Beberapa psikolog pun tidak menyarankan menikah di usia akibat beberapa dampak yang bisa dirasakan oleh pasangan yang nikah muda.
Berikut ini beberapa dampak yang mungkin dialami oleh pasangan yang menikah di usia muda.
1. Gangguan Psikologis
Hal ini disebabkan akibat ketidaksiapan mental untuk menanggung beban dan tanggung jawab, Kawula Muda. Adapun, gangguan psikologis yang rentan dialami oleh pasangan yang menikah di usia muda adalah kecemasan, stres, serta depresi.
2. Komplikasi Kehamilan
Sama seperti mental, fisik pasangan yang menikah muda juga memiliki berapa risiko, terutama bagi wanita yang mengandung dan melahirkan di usia muda.
Perempuan yang melahirkan di usia muda berisiko mengalami preeclampsia atau anemia. Hal ini bisa berdampak pada eklampsia yang berakibat fatal, loh. Bahkan, gangguan ini dapat memicu kematian pada ibu dan janin.
3. Masalah Ekonomi
Tidak hanya kesiapan mental dan fisik, ekonomi juga menjadi salah satu faktor untuk membangun rumah tangga. Jika laki-laki muda belum memiliki kesiapan mental untuk menanggung nafkah keluarga, hal ini bisa berdampak pada munculnya lingkaran kemiskinan, Kawula Muda.
4. Kekerasan Rumah Tangga
Emosi yang tidak stabil menjadi faktor utama bagi hal yang harusnya tidak terjadi ini.
5. Perceraian
Dampak yang paling tidak diinginkan dari nikah muda adalah perceraian. Dampak ini merupakan akumulasi dari dampak lain yang memicu karakter egois masing-masing pihak. Pasangan yang belum stabil secara emosi maupun mental akan menyebabkan tidak adanya problem solver dalam hubungan.
Meski terdapat banyak sisi negatif dari menikah muda, melansir Klik Dokter, nikah muda juga memiliki beberapa keuntungan, Kawula Muda.
1. Jarak umur dengan anak tidak berbeda jauh
2. Melakukan kegiatan di masa muda dengan pasangan
3. Merintis usaha bersama pasangan sejak usia muda
4. Belajar tentang kehidupan pernikahan di usia yang muda
5. Tumbuh bersama satu sama lain
6. Mengetahui hal sulit sejak awal dan juga mampu mengintegrasikan diri satu sama lain
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), 33,76% pemuda di Indonesia mencatatkan usia kawin pertamanya di rentang usia 19-21 tahun pada 2022.
Kemudian, sebanyak 27,07% pemuda di dalam negeri memiliki usia menikah pertama pada 22-24 tahun. Ada juga 19,24% pemuda yang pertama kali menikah saat berusia 16-18 tahun.
Jika dilihat dari gender, usia menikah pertama pemuda laki-laki cenderung memasuki usia pertamanya lebih tua dibandingkan perempuan.
Dengan angka pernikahan sebesar 35,21% laki-laki menikah di usia 22-24 tahun dan 30,52% di usia 25-30 tahun.
Sedangkan, 37,27% pemuda perempuan memiliki usia menikah pertamanya pada 19-21 tahun. Lalu, 26,48% di usia 16-18 tahun.
Melihat data ini, Indonesia jadi salah satu negara dengan tingkat warga menikah muda yang tinggi jika dibandingkan dengan beberapa negara lain, terutama negara maju.
Berikut adalah usia menikah di berbagai negara, mengutip dari Hipwee:
1. Korea Selatan: 32 tahun usia laki-laki dan 30 tahun untuk perempuan
2. China: 25,8 tahun laki-laki , dan 24,8 tahun perempuan
3. Inggris: 33 tahun usia laki-laki dan 30 tahun perempuan
4. Perancis: 33 tahun untuk laki-laki dan 30,8 tahun perempuan
5. Norwegia: 34 tahun laki-laki dan 31 tahun perempuan
6. Amerika Serikat: 29 tahun laki-laki dan 27 tahun perempuan
7. Thailand: 24,4 tahun laki-laki, dan 21 tahun perempuan
8. Jepang: 30,9 tahun laki-laki dan 29,3 tahun perempuan
9. Mesir: 33,6 tahun laki-laki, dan 27,9 tahun perempuan
Demikianlah hal-hal yang perlu lo perhatikan untuk menikah muda. Semoga bermanfaat, ya!