Hai Kawula Muda, kalian lebih suka yang mana nih?
Seiring pertumbuhan demografis muda dalam teknologi, pemasaran influencer kini mengambil porsi lebih besar dari anggaran periklanan digital.
Bahkan, sebagian besar pasar influencer juga mengalami peralihan dalam memanfaatkan platform media sosial. Jika sebelumnya, Instagram menjadi pilihan utama, belakangan banyak para influencer mulai bergeser ke aplikasi TikTok.
Hal itu sepertinya berbanding lurus dengan mulai beralihnya para pemilik brand dari aplikasi Instagram ke TikTok. Tak heran, jika saat ini TikTok banyak digunakan oleh para influencer karena lebih menguntungakn para pebisnis yang ingin meng-endorse produk mereka.
Pasalnya, ketika seorang influencer telah memasuki platform, fanbase artis secara otomatis akan terpengaruh untuk bermain TikTok.
Tak hanya itu, TikTok juga telah berinovasi dengan berbagai cara untuk mengiklankan merek secara efektif, dengan menggabungkan konten otentik dan pemasaran yang halus.
TikTok juga berusaha agar produk dapat diakses melalui video yang kita posting di TikTok. Pada saat yang sama, TikTok membuat tampilan yang menyamarkan iklan agar terlihat seperti konten buatan pengguna.
Melalui TikTok, para audiens dapat menjadi begitu aktif terlibat oleh kampanye pemasaran sehingga mendorong mereka untuk membuat versi kampanye pemasaran mereka sendiri.
sebagai tanggapan atas meningkatnya dominasi TikTok di pasar berbagi video, induk perusahan Instagram, Meta, meluncurkan Reels pada Agustus 2020.
Fitur yang kini berfungsi di Instagram dan Facebook ini, memperjelas bahwa sekarang Meta melihat Facebook dan Instagram sebagai platform yang berfokus pada konten kreator, bukan sebagai alat bagi orang yang terhubung dengan teman-teman mereka.
Dikutip dari The Verge, Jumat (22/4/2022), kedua platform juga telah berinvestasi dalam alat belanja, cara bagi konten kreator untuk membangun pengikutnya, dan banyak hal lain yang mereka harap akan menarik konten kreator untuk berhenti menjadi TikToker serta YouTuber.
Meski demikian, baik TikTok maupun Instagram, memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Misalnya, dalam hal musik, TikTok tampaknya lebih unggul dan lagu yang digunakan dalam video TikTok berpontensi menjadi viral.
Ini berbeda dengan Reels Instagram yang mengambil pendekatan lain, karena ada faktor hak cipta yang harus dilindungi. Hal ini membuat pilihan musik di Reels terbatas pada musik bebas royalty, meski ktia juga punya opsi untuk mengunggah voiceover atau audio sendiri.
Reels Instagaram juga menyediakan ruang maksimal 2.000 karakter untuk menambah teks. Sedangkan di TikTok, teks dibatasi maksimal 100 karakter.
Jadi, jika produk yang akan diperkenalkan membutuhkan penjelasan lebih detail, Reels Instagram lebih cocok untuk digunakan.
Dengan kata lain, penting bagi kita untuk memiliki strategi dan tujuan bisnis yang jelas sebelum membandingkan TikTok dan Instagram.