Hai Kawula Muda, bingung kenapa tidur sering mimpi? Ternyata hal itu ada jawaban secara psikologisnya lho.
Setelah penat seharian melakukan aktivitas, tubuh butuh beristirahat. Tidur adalah cara mengistirahatkan tubuh dan pikiran yang paling baik. Tidur yang berkualitas akan berpengaruh pada stamina dan kesehatan.
Saat tidur, seseorang ada yang bermimpi, ada juga yang tidak. Manakah yang lebih baik dari kedua hal tadi?
Dikutip dari Time, psikolog sekaligus spesialis tidur dan mimpi dari University of Arizona Center for Integrative Medicine, Rubin Naiman, berpendapat bahwa tidur mungkin terasa lebih nyaman saat tanpa mimipi atau tidak mengingat apa pun.
Namun, mimpi ternyata mekanisme penting bagi tubuh untuk memperbaiki diri. Mimpi juga merupakan bagian dari proses belajar dan konsolidasi memori di otak. Ia juga menambahkan, seseorang yang tidak mimpi bisa jadi mengalami kurang tidur.
Beberapa masalah kesehatan sebetulnya ada yang terkait dengan ketidakcukupan waktu tidur dalam fase Rapid Eye Movements (REM). Mimpi biasanya terjadi dalam fase tidur yang disebut (REM).
Mengutip dari Huffpost, seorang psikolog dan peneliti tidur di City College of New York, John S Antrobus, mengatakan, jika kualitas tidur buruk maka seseorang mungkin tidak akan bermimpi. Selanjutnya harus diketahui faktor apa yang menyebabkan menurunnya kualitas tidur tersebut.
Sementara itu, menurut psikolog Rosalind Cartwright, bermimpi saat tidur sama seperti memiliki terapis internal pribadi.
Mimpi, terlepas baik atau buruk, adalah hasil asosiasi pikiran terhadap perasaan yang sama dengan sebelum tidur. Mimpi adalah respons untuk menghadapi emosi tersebut, sehingga seseorang akan merasa lebih baik saat bangun di keeseokan harinya.
Dalam riset yang dilakukan Cartwright terhadap perempuan yang bercerai, tidur ternyata dapat meringankan depresi. Responden yang mengingat mimpinya memberi hasil evaluasi mood yang lebih baik di pagi hari.
Mimpi tersebut menyertakan hubungan pernikahan dengan mantan suaminya. Nilai responden ini lebih baik dibanding mereka yang tidak bermimpi tentang hubungannnya atau tak mengingat mimpinya.
Jadi, dari pendapat para psikolog sekaligus ahli tidur tadi, mimpi bisa dijadikan saat bagi tubuh melepaskan emosi yang terjadi sebelum tertidur.
Jadi, menurut kalian lebih sehat tidur dengan atau tanpa mimpi nih?