Suka agak sebel ya bacanya..
Tulisan tangan dokter dalam resep selalu dikenal dengan susah dibaca oleh pasien. Pasalnya, tulisan tangan mereka disebut seperti asal-asalan saja. Kira-kira apa ya alasan para dokter menulis seperti itu, Kawula Muda?
Sebenarnya, tidak ada alasan khusus mengapa tulisan dokter sulit dibaca. Hal tersebut menjadi tradisi lama untuk beberapa dokter yang kemungkinan berkaitan kerja padat hingga kosakata medis sulit dieja.
Dilansir dari laman Pain Recovery, Rabu (15/02/2023), seorang dokter dalam bertugas memiliki kewajiban untuk menulis, baik resep, catatan kondisi pasien, dan sebagainya.
Tulisan-tulisan tersebut menjadi dokumen penting untuk rekam medis para pasiennya sekaligus sebagai bukti apa yang ia kerjakan terhadap pasiennya.
"Dalam dunia medis, jika semua itu tidak didokumentasikan, maka itu (tindakan medis dan pemberian obat-obatan) dianggap tidak terjadi," terang Direktur Medis di ParaDocs Worldwide, Dr Celine Thum.
Dokter di Mercy Medical Center, Dr Ruth Brocato menjelaskan, mengapa tulisan tangan dokter jelek karena mereka memiliki jam kerja yang cukup panjang.
Dalam waktu yang panjang itu, para dokter harus menuliskan banyak resep untuk para pasien yang kurang lebih sama dengan pasien yang lain. Maksudnya, mereka menuliskan nama resep yang sama dan berulang.
"Jika Anda menulis selama 10 sampai 12 jam sehari dan Anda menulis dengan tangan, tangan Anda tidak dapat melakukannya," katanya.
Sementara itu, dokter manajemen nyeri di Genesis Pain Center, Dr Asher Goldstein mengatakan, tulisan tangan mereka sering jelek karena kerja otot tangan.
"Sebagian besar tulisan tangan dokter akan kian memburuk seiring berjalannya waktu, karena otot-otot tangan bekerja terlalu keras," kata Asher.
Alasan lain mengapa tulisan tangan dokter jelek karena susahnya istilah atau nama obat yang harus ditulis dokter. "Kami memiliki begitu banyak istilah teknis yang tidak mungkin untuk ditulis," terang dr. Celine Thum.
Makanya, dokter menghindarinya dengan menuliskan secara cepat atau terkesan hanya menuliskan coretan-coretan yang tidak bisa terbaca.
Jadi, itulah alasan mengapa Kawula Muda sering menemukan tulisan tangan dokter ketika membaca resep.