Kawula Muda, kira-kira taksi udara bakal ada di Indonesia juga enggak, ya?
Perusahaan rintisan mobil terbang listrik asal Inggris, Vertical Aerospace sukses mengembangkan versi mobil terbang terbaru VA-X4 yang akan menjadi alat transportasi terbaru yaitu taksi udara.
Taksi udara ini nantinya mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal (eVTAL) menggunakan tenaga listrik.
Taksi terbang VA-X4 mampu menempuh jarak hingga 193 kilometer dengan kecepatan hampir 322 kilometer perjam dan memiliki kapasitas empat orang. Harga taksi udara ini dibanderol hampir Rp 54 miliar.
Taksi udara ini akan mulai diuji terbang pada tahun depan. Pihak Vertical Aerospace berharap telah mengantungi lisensi penerbangan pada 2024 untuk VA-X4 ini, seperti diungkap Stephen Patrick CEO Vertical Aerospace pada Reuters.
“Penerbangan dengan menaiki taksi terbang vertikal antara Bandara Heathrow di London ke distrik keuangan Canary Wharf bisa ditempuh dalam waktu 15 menit dengan ongkos 50 poundsterling per penumpang. Armada taksi terbang ini akan mulai beroperasi setelah keluar sertifikasi layak terbang dari European Union Aviation Safety Agency serta izin trayek pada akhir 2024.”
Perusahaan penyewaan pesawat Avolon yang berbasis di Irlandia yang menjadi salah satu penyandang dana Vertical Aerospace telah memesan 1000 unit taksi udara ini. Perusahaan penerbangan Virgin Atlantic serta American Airlines juga tertarik memesan taksi udara ini.
Selain di Inggris, taksi udara VA-X4 ini rencananya bakal mengudara di Sao Paolo Brasil pada 2025 mendatang, setelah pihak Avalon sukses menggandeng kemitraan dengan maskapai Gol Linhas Aereas Inteligentes.
Selain mendukung pengembangan mobil terbang, Inggris juga serius dalam pengembangan infrastruktur penunjang seperti bandara untuk taksi terbang tersebut. Kota Coventry dipilih sebagai bandara uji coba pertama di dunia untuk mobil listrik terbang dan drone untuk kargo.
Pembangunan bandara tersebut digarap oleh perusahaan Urban Air-Port yang bekerja sama dengan Hyundai dengan nama Air-One.
“Anda tidak bisa naik kereta kecuali melalui stasiun kereta, jadi infrastruktur pendukung darat merupakan kunci,” ujar Ricky Sandhu CEO dan pendiri Urban Air-Port kepada Reuters.
Pembangunan bandara taksi udara ini akan dimulai pada November tahun ini. Pembangunan bandara ini kabarnya menelan biaya sekitar 1,2 juta poundsterling atau sekitar Rp 23,1 miliar.