Lo prefer menggunakan kata wanita atau perempuan, Kawula Muda?
Meski merupakan sinonim kata, rupanya istilah ‘wanita’ dan ‘perempuan’ memiliki makna implisit yang sangat berbeda, Kawula Muda!
Mengutip Magdalene, kata wanita rupanya berasal dari bahasa Sansekerta. Berakar dari kata vanita, wanita memiliki arti ‘yang diinginkan’.
Hal tersebut seolah berkontribusi akan maraknya objektivitas seorang wanita. Sosok wanita seolah hanyalah objek yang diinginkan oleh laki-laki.
Makna wanita pun memiliki kata turunan, yakni kewanitaan. Dalam pergeseran maknanya, kewanitaan juga merujuk pada sifat wanita khas keraton.
Wanita diharapkan dapat memiliki sifat yang lemah gemulai, sabar, halus, tunduk, patuh, serta mendukung pria. Makna tersebut seolah menegaskan bahwa seorang wanita harus senantiasa menyenangkan pria.
Sementara itu, di sisi lain, 'perempuan' memiliki makna konotasi yang berbeda. Dalam akar bahasanya, 'perempuan' berasal dari kata empu yang berarti tuan.
Atas arti tersebutlah, perempuan memiliki nilai yang tinggi. Berbeda dengan sebelumnya, kata tersebut seolah mengindikasikan bahwa perempuan bukanlah objek yang harus senantiasa menyenangkan pria.
Di Indonesia, pergeseran makna ‘wanita’ tersebut mulai terbentuk pada masa pemerintahan Orde Baru. saat itu, perempuan seolah didorong agar mengikuti kodrat layaknya wanita keraton pada zaman dulu sehingga kata ‘wanita’ mulai populer.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan makna konotasi kata, para aktivis mulai menolak istilah ‘wanita’ di berbagai organisasi. Hal tersebut pun menjadi akar dari berbagai organisasi khusus perempuan masa kini.
Karena itu, tak heran kata 'perempuan' yang digunakan untuk menamai berbagai gerakan khusus perempuan. Sebut saja organisasi nasional Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (komnas Perempuan), Yayasan Perempuan Merdeka , hingga Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK Jakarta).