Sehat, Kawula Muda?
Sebuah studi terbaru menunjukkan pekerja dengan gaji rendah memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Adapun penelitian tersebut telah diterbitkan pada Februari lalu di jurnal medis JAMA Network Open, Kawula Muda!
Studi ini mengambil sampel 4.000 karyawan dengan usia lebih dari 50 tahun. Para peneliti berasal dari Mailman School of public Health Universitas Colombia.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa orang yang menerima gaji rendah (dengan pendapatan tahunan di bawah garis kemiskinan) untuk keluarga beranggotakan empat orang, 38 persen lebih berisiko meninggal dalam 12 tahun dibandingkan mereka yang tidak pernah bergaji rendah.
“Riwayat penghasilan berupah rendah yang berkelanjutan di usia paruh baya dikaitkan dengan kematian yang jauh lebih awal, terutama bagi pekerja yang memiliki penghasilan rendah dan mengalami ketidakstabilan pekerjaan,” demikian hasil penelitian tersebut.
Para peneliti juga menemukan bahwa mereka yang tidak pernah memperoleh gaji rendah mengalami 199 kematian per 10.000 orang per tahun.
Sebaliknya, mereka yang mendapatkan upah rendah mengalami kematian lebih besar, Kawula Muda! Angka tersebut mencapai 208 kematian per 10.000 orang per tahun, kemudian 275 kematian per 10.000 orang per tahun untuk upah rendah yang berkelanjutan.
Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa gaji rendah dapat meningkatkan risiko kematian. Salah satu faktor utama adalah akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.
Orang dengan gaji rendah lebih mungkin tidak memiliki asuransi kesehatan atau tidak mampu membayar biaya kesehatan yang diperlukan, seperti pemeriksaan kesehatan berkala atau pengobatan penyakit kronis.
Padahal, orang yang bergaji rendah justru kerap masuk ke dalam kategori paling berisiko dan tingkatan stres tinggi. Misalnya saja pekerjaan di sektor pertambangan atau konstruksi. Mereka dapat memiliki risiko cedera atau terkena paparan bahan kimia berbahaya. Hal ini pun semakin mempersulit perpanjangan usia hidup mereka.
Selain itu, orang dengan gaji rendah juga lebih mungkin memiliki pekerjaan yang berbahaya atau berisiko tinggi.
Selain itu, kondisi sosial juga bisa berdampak pada risiko kematian. Orang dengan gaji rendah cenderung tinggal di lingkungan yang lebih berisiko dan lebih mungkin terkena kekerasan atau kriminalitas.
"Upah adalah faktor risiko yang dapat diubah dan ditindaklanjuti untuk meningkatkan kesehatan dan ketidaksetaraan kesehatan," lanjut para peneliti.
Karena itu, studi ini menunjukkan betapa pentingnya gaji yang layak untuk kesejahteraan karyawan, Kawula Muda!