Ternyata joget ada dampak positifnya, nih.
Kawula Muda, ada sebuah penelitian yang menyebut bahwa joget atau menari bisa memberikan kesehatan mental yang bermanfaat, loh! Melalui gerakan yang tidak berarah tersebut ternyata bisa memberikan manfaat yang baik.
Dikutip dari UCLA Health, Jumat (14/07/2023), seorang ahli statistik penelitian di Jane and Terry Semel Institute for Neuroscience and Human Behaviour UCLA, mengatakan bahwa manfaat dari joget tidak dapat disangkal.
Penelitian ini berdasarkan survei terhadap 1.000 penari di seluruh dunia yang dipublikasikan secara online dalam Complementary Therapies in Clinical Practice yang disusun oleh Kelsey Laird, PhD, seorang peneliti pascadoktoral UCLA.
98% dari semua penari mengatakan bahwa berjoget bisa meningkatkan suasana hati mereka. Menurutnya, berjoget membantu mereka melepaskan pikiran yang menyusahkan dan memberi mereka kepercayaan diri dan kasih sayang yang lebih besar.
“Para peserta yang melaporkan, menunjukkan manfaat berjoget dengan sangat besar,” kata Dr. Siddarth.
Dr. Siddarth mengatakan dia ingin melihat lebih banyak penelitian tentang bagaimana tarian dapat dimasukkan ke dalam pengobatan untuk kesehatan mental.
Di antara mereka, 81% responden mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti, nyeri kronis, depresi, kecemasan, atau riwayat trauma. Katanya, mereka bisa mengatasi kondisi dengan berjoget.
"Mereka semua mengatakan hal-hal seperti, 'Aku merasa lebih hadir dalam tubuhku'. 'Aku merasa lebih hadir pada saat itu'. 'Aku lebih santai.' 'Aku memiliki makna yang lebih besar'," kata sang ahli.
Janet Lo dari Los Angeles, guru tari Dance from the Heart, melalui Critical Mass Dance Company, mengatakan dia menemukan kebebasan, penyembuhan, dan cara untuk mengekspresikan dirinya di luar kata-kata.
“Aku selalu menyukai berjoget dan menginginkan tempat yang lebih aman,” kata Lo, “Aku tidak ingin pergi ke klub lagi atau mengambil kelas resmi di mana aku hanya belajar koreografi. Ini seperti kebebasan yang muncul dan bergerak melalui apa pun yang kamu butuhkan untuk bergerak," katanya.
Janet Lo mengatakan menari telah membantunya mengatasi rasa malu pada tubuhnya dan mendapatkan kembali tubuh dan gerakannya sebagai wanita kulit berwarna.
Mulanya, dia menganggap menari adalah cara yang tidak bisa ia lakukan karena sulit. Namun, seiring berjalannya waktu, dia bisa mengikutinya.
"Awalnya aku seperti 'Uhm, apa yang harus aku lakukan?' Tapi lambat laun, pasti akan bisa. Ini seperti mempelajari kembali jenis bahasa tubuh yang berbeda, bahkan sesuatu yang halus seperti gerakan jari atau jentikan pergelangan tangan,” ungkap Lo.
Janet Lo mengatakan trauma, kecemasan, dan depresi dapat menyebabkan orang terlepas dan terputus dari tubuh mereka, tetapi dengan berjoget memungkinkan mereka untuk bisa healing.