Kawula Muda, ada yang bilang perempuan kulit putih itu cantik.
Kawula Muda, menurut kalian apa sih definisi dari cantik? Siapa perempuan paling cantik di dunia ini menurut kalian?
Nah, tahun lalu, TC Candler menobatkan Lisa BLACKPINK sebagai perempuan paling cantik di dunia. Sedangkan, gelar Miss Universe pada tahun lalu disandang oleh wakil dari India, Harnaaz Kaur Sandhu.
Seiring berjalannya waktu, definisi cantik memang telah mengalami perubahan. Beberapa waktu lalu, cantik identik dengan kulit putih, kurus, dan tubuh yang tinggi.
Tapi ternyata di belahan dunia lain, sejumlah negara memiliki standar kecantikan yang berbeda.
Di Jepang, wanita dibilang cantik adalah yang memiliki gigi gingsul. Seorang perempuan yang punya gigi gingsul dinilai terlihat lebih polos dan imut.
Para penduduk Jepang percaya kalau gingsul adalah simbol dari kecantikan alami. Di Jepang, tren gigi gingsul sering disebut yaeba. Karena tren ini, banyak banget perempuan Jepang yang memilih untuk membuat gingsul dengan datang ke klinik gigi.
Beda lagi dengan standar cantik di Korea Selatan. Di negeri para idol K-Pop itu, standar kecantikan perempuan dilihat dari bentuk wajahnya.
V face alias wajah berbentuk V menjadi standar kecantikan perempuan Negeri Gingseng itu. Tentu saja, karena banyak perempuan Korea yang ingin memiliki bentuk wajah V, mereka rela menghabiskan uang hingga miliaran rupiah dengan melakukan operasi plastik.
Lain lagi dengan standar kecantikan di China. Di Negara Tirai Bambu itu, perempuan cantik adalah mereka yang memiliki kulit putih pucat.
Semakin pucat, maka perempuan itu baru dibilang cantik. Dulu, warna kulit seseorang sering sekali dihubungkan dengan status sosial.
Mereka yang kulitnya gelap diidentikkan dengan perempuan dari kelas bawah dan sering bekerja di ladang. Nah, hal tersebut terus terbawa hingga saat ini.
Makanya, banyak perempuan China rela melakukan segala cara supaya kulitnya terlihat putih, salah satunya dengan memakai berbagai jenis krim kulit yang mengandung zat pemutih.
Kulit putih juga jadi standar kecantikan di Irlandia. Tapi, perempuan di Irlandia dianggap cantik kalau punya dahi yang lebar, bermata hijau, berambut merah, dan wajahnya dipenuhi bintik-bintik.
Di negara Myanmar, leher panjang adalah salah satu standar kecantikan para perempuan. Hal ini dipercaya oleh suku Kayan yang tinggal di Myanmar.
Mereka percaya, leher panjang adalah lambang dari kesejahteraan dan kecantikan. Makanya enggak heran, kalau perempuan di suku Kayan sudah menggunakan kalung yang terbuat dari kuningan untuk membentuk leher mereka menjadi lebih panjang.
Kalung berbentuk cincin itu akan semakin bertambah jumlahnya seiring dengan perkembangan tubuh mereka. Setiap tahun, kalung yang mereka gunakan biasanya semakin tinggi dan tentu saja membut leher mereka semakin panjang, bahkan bisa mencapai 40 centimeter. Para perempuan suku Kayan akan berhenti menambah kalungan cincin itu ketika menikah.
Perempuan di Ethiopia justru berbeda lagi. Mereka menganggap kecantikan itu dari bibir. Semakin lebar bibir seseorang, maka dia semakin cantik. Ini dianut oleh masyarakat asli Surma.
Pada saat memasuki usia subur, para perempuan Ethiopia akan mencabut 2 gigi depan bawahnya dan membuat tindik di bagian bibir bagian bawah. Setelah itu, mereka akan memasukkan lempengan tanah liat yang berat atau piringan kayu ke dalam mulut.
Semakin dewasa, lempengan kayu tersebut semakin besar, sehingga membuat bibir bertambah lebar. Masyarakat Surma percaya bahwa bibir yang lebar adalah simbol kedewasaan perempuan untuk menarik seorang pria dan menikahi mereka.
Selain bibir yang lebar, masyarakat Ethiopia juga memanjangkan daun telinganya hingga menyentuh bahu agar terlihat cantik. Semakin panjang daun telinga mereka, maka perempuan itu akan dianggap cantik.
Perempuan New Zealand memiliki standar kecantikan yang juga berbeda. Penduduk asli Selandia Baru yaitu suku Maori percaya bahawa memiliki tato di wajah adalah salah satu simbol kecantikan.
Dengan menggunakan teknik bernama Moko, tato di wajah menjadi semacam kartu identitas bagi seorang perempuan Maori. Di masa remaja, perempuan Maori biasanya mulai menato bagian dagu mereka untuk menunjukkan status sosialnya.
Biasanya mereka menggunakan warna hitam dan biru tua untuk menato bagian dagu. Ketika orang lain melihat tato tersebut, biasanya akan langsung memuji betapa cantiknya perempuan tersebut.
Unik banget ya, standar kecantikan di berbagai negara ini, Kawula Muda!