Bedanya dengan HIV, AIDS justru tidak bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Belakangan kasus HIV/AIDS di Bandung tengah jadi sorotan. Hal tersebut menarik perhatian lantaran banyak ibu rumah tangga serta ratusan mahasiswa terpapar HIV/AIDS.
Tapi Kawula Muda tahu enggak, sebenarnya HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda. Orang yang terkena HIV belum tentu memiliki AIDS, tetapi sebaliknya jika Anda terkena AIDS pasti memiliki HIV.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, akibatnya manusia jadi lebih rentan sakit jika terpapar virus tersebut.
Melansir berbagai sumber, HIV bekerja dengan cara memecah sel-sel tertentu dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Uniknya kebanyakan orang dengan HIV tidak merasakan gejala apapun selama bertahun-tahun sehingga merasa baik-baik saja.
Virus HIV yang terlanjur masuk ke dalam tubuh manusia akan sulit dihilangkan. Kendati demikian, hal tersebut bisa diminimalisir dengan pengobatan rutin, sehingga bisa menurunkan peluang menularkan penyakit ini ke orang lain, serta membuat kondisi tubuh tetap stabil. Jika tanpa pengobatan, HIV dapat menyebabkan AIDS.
Dilansir dari NHS, AIDS atau acquired immune deficiency syndrome adalah nama yang digunakan untuk menggambarkan sejumlah infeksi dan penyakit yang berpotensi mengancam jiwa. Penyakit ini bisa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh telah rusak parah akibat virus HIV.
Bedanya dengan HIV, AIDS justru tidak bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain, yang pasti AIDS adalah tahap paling serius dari virus HIV, sehingga bisa menyebabkan kematian dari waktu ke waktu.
Memang butuh waktu yang lama hingga 10 tahun ketika HIV bisa menjadi AIDS, itu pun hanya terjadi jika tanpa pengobatan sama sekali, dan pengobatan hanya memperlambat penyebaran perubahan HIV menjadi AIDS.
Tidak adanya gejala hingga waktu yang lama membuat virus HIV justru berbahaya. Orang-orang menganggap dirinya sehat lantaran tidak merasakan apa-apa. Wajar jika lonjakan kasus HIV/AIDS di Bandung merupakan angka kumulatif sejak tahun 31 tahun terakhir.
Tidak adanya gejala dan enggannya orang untuk memeriksa karena merasa sehat bisa jadi penyebab virus ini cukup lama untuk diketahui ada pada tubuh manusia.